Cara Abu Nawas Tolak Jabatan Penting dari Raja: Pura-pura Gila
"Pada suatu hari datang dua orang mengadukan masalahnya kepadaku. Yang seorang aku dengarkan keluhannya. Tapi yang seorang lagi karena aku tidak suka maka tak kudengar pengaduannya. Inilah risiko menjadi qadi (penghulu). Jika kelak kau suka menjadi qadi maka kau akan mengalami hal yang sama. Namun jika kau tidak suka menjadi qadi, maka buatlah alasan yang masuk akal agar kau tidak dipilih sebagai qadi oleh Raja Harun al Rasyid. Tapi tidak bisa tidak Raja Harun al Rasyid pastilah tetap memilihmu sebagai Qadi."
Setelah itu Abu Nawas pura-pura menjadi gila. Hanya untuk menghindarkan diri agar tidak diangkat menjadi qadi.
Seorang qadi atau penghulu pada masa itu kedudukannya seperti hakim yang memutus suatu perkara.
Walaupun Abu Nawas tidak menjadi qadi, dia sering diajak konsultasi oleh Raja untuk memutus suatu perkara. Bahkan yang tidak masuk akal sekali pun.