Survei Capres: Prabowo Unggul di Daerah Pro Jokowi, Bagaimana Ganjar dan Anies?
RIAU24.COM - Lembaga Analisis Ekonomi Politik dan Kebijakan Publik (Lanskap) melakukan survei calon presiden (capres) yang akan diusung di Pilpres 2024 mendatang.
Survei dilakukan di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng) yang merupakan daerah basis pro Jokowi dengan menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto unggul diantara figur lainnya.
Hasil survei menyatakan Prabowo keluar sebagai capres di Jatim yang memiliki elektabilitas tertinggi dengan persentase sebesar 25,4%.
Sementara itu, Anies menyusul di bawah Prabowo dengan persentasi elektabilitas sebesar 13,4%. Selanjutnya posisi secara berurut diterima oleh Khofifah (10,2%), Ganjar (9,2%), Sandiaga (4%) dan calon lainnya.
Selanjutnya di daerah Jateng, Prabowo meraih elektabilitas sebesar 20,5% yang berada di posisi kedua, mendekati Ganjar yang memiliki suara 22,4% di posisi pertama.
Sementara itu di Jateng, Anies mendapatkan persentase suara sebesar 12,1%, Puan Maharani 10,2% dan Tri Rismaharini 3,6%.
"Secara umum sentimen publik pada 23 tokoh nasional dan lokal yang digadang-gadang menjadi capres, Jateng memang menjadi basis dukungan terbesar Ganjar, namun telah terkikis oleh Prabowo dan calon lainnya," ujar Mochammad Thoha selaku Direktur Eksekutif Lanskap pada Senin (18/7/2022).
Berdasarkan popularitas, di Jateng Prabowo mendapatkan persentase sebesar 95,5% dan di Jatim 85%. Diketahui, angka ini jauh di atas semua figur capres lainnya.
Di Jateng, Ganjar Pranowo yang merupakan figur yang dikenal di daerah tersebut hanya mendapatkan 93,5% dan berada di bawah Prabowo. Di Jatim Ganjar berada di posisi ke-6, yaitu 58,3%.
Persentase yang didapatkan Anies di Jateng berdasarkan popularitas sebesar 85,6% dan di Jatim 67,2%.
"Besarnya kecenderungan tingkat kedisukaan dua provinsi yang menjadi basis pendukung terbesar pasangan Jokowi-Maruf terhadap Prabowo ini diduga terjadi, karena sikap legowo yang ditunjukkan Prabowo mau bergabung ke dalam pemerintahan Jokowi-Maruf," jelas Thoha.
Survei yang dilakukan tersebut juga mengungkapkan bahwa ada sebesar 21,1% publik yang belum menentukan pilihannya.
"Mungkin terjadi, karena ada kebingungan dari publik Jateng terhadap siapa capres yang akan diusung PDIP. Dinamika yang terjadi di PDIP terkait ini juga sangat menarik perhatian publik. Kita ketahui bahwa Jateng adalah basis pendukung ideologis PDIP dan Jokowi juga," jelasnya.
Lanskap melalukan survei di Jateng dan Jatim dengan sampel yang diambil dari masing-masing provinsi sebanyak 880 responden dengan menggunakan teknik multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 3,3% dan tingkat kepercayaan 95%.
Lanskap melakukan survei melalui wawancara tatap muka di 29 Juni hingga 8 Juli 2022.
(***)