Krisis Ekonomi Sri Lanka: PM Ranil Wickremesinghe Dilantik Menjadi Presiden Baru
RIAU24.COM - Anggota Parlemen Sri Lanka telah memilih presiden baru, yakni Ranil Wickremesinghe, yang dulunya menjabat sebagai Perdana Menteri, pada Rabu 20 Juli kemarin.
Pelantikan Ranil oleh perlemen sebagai presiden, berharap pengalaman panjangnya dalam pemerintahan dapat membantu menarik negara itu keluar dari krisis ekonomi dan politik yang melumpuhkan.
Diketahui Ranil telah menjabat sebagai Perdana menteri selama enam kali. Ia dipilih sebagai presiden Sri Lanka baru setelah memenangkan 134 suara di parlemen yang beranggotakan 225 orang.
Pemilihannya sebagai presiden tetap dilakukan meskipun publik marah dengan elit penguasa setelah berbulan-bulan kekurangan bahan bakar, makanan, dan obat-obatan.
Sebelumnya, sebuah pemberontakan rakyat telah menggulingkan pendahulunya yakni Gotabaya Rajapaksa minggu lalu.
"Saya ingin menyatukan semua orang sehingga konsensus nasional terbentuk untuk jalan ke depan," kata Ranil Wickremesinghe, 73, kepada wartawan setelah berdoa di Kuil Buddha Gangaramaya, Kolombo.
Dia membantah dekat dengan klan Rajapaksa, tujuh dari anggotanya berada di pemerintahan pada April sebelum protes jalanan mulai memaksa mereka mengundurkan diri dan keluar dari jabatan pemerintahan.
"Saya bukan teman Rajapaksa. Saya adalah teman rakyat," kata Wickremesinghe, yang diperkirakan akan dilantik oleh hakim agung pada Kamis.
Ranil tidak populer di antara beberapa pengunjuk rasa yang menyerbu kediaman resminya bulan ini ketika dia menjadi perdana menteri dan membakar rumah pribadinya.
Tetapi, tanggapan atas kemenangannya secara luas dibungkam, dengan hanya sekitar 100 orang berkumpul di tangga sekretariat presiden, meskipun dengan beberapa bersumpah untuk fokus pada pemecatan dia.
"Kami terkejut. Dia adalah orang yang menangani berbagai hal dengan cara yang sangat licik," kata pengunjuk rasa Damitha Abeyrathne.
"Dia akan mulai mengendalikan kita dengan cara yang berbeda. Sebagai pengunjuk rasa, kita akan memulai perjuangan kita lagi," tambahnya.
Banyak dari ratusan ribu orang yang turun ke jalan untuk memaksa penggulingan Rajapaksa menginginkan Wickremesinghe juga pergi, melabelinya sebagai sekutu keluarga Rajapaksa.
Tapi salah satu penyelenggara protes sebelumnya, Chameera Dedduwage, mengatakan pemecatan Rajapaksa telah menjadi salah satu tujuan gerakan, dan pengunjuk rasa harus puas dengan pencapaian itu.
Wickremesinghe mengambil alih sebagai penjabat presiden pekan lalu, setelah Rajapaksa melarikan diri dengan pesawat militer ke Maladewa sebelum mengambil penerbangan komersial ke Singapura.
Kandidat lainnya pada saat pemilihan presiden baru pada hari Rabu yakni, anggota parlemen partai berkuasa Dullas Alahapperuma, menerima 82 suara.
Kandidat ketiga, Anura Kumara Dissanayaka, hanya mendapat tiga suara. Dua anggota parlemen tidak memberikan suara dan empat suara dinyatakan tidak sah.
(***)