Joe Biden Kembali Terinfeksi Covid 19 Setelah Beberapa Hari Sembuh dari Virus
RIAU24.COM - Beberapa hari setelah pulih dari Covid 19, Presiden AS, Joe Biden telah tertular virus lagi dan telah kembali ke isolasi, menurut laporan Gedung Putih.
"Ini, pada kenyataannya, mewakili positif 'pantulan', dimana pasien yang diobati dengan obat Paxlovid, seperti Biden, membersihkan virus tetapi dites positif setelah menyelesaikan pengobatan mereka," kata Kevin O'Connor selaku dokter kepresidenan dalam sebuah memorandum.
O’Connor mengatakan, pemimpin AS berusia 79 tahun itu dites positif Sabtu malam, dengan tes antigen, setelah empat hari berturut-turut tes negatif, dan akan memulai kembali prosedur isolasi yang ketat.
“Presiden tidak mengalami gejala yang muncul kembali dan terus merasa cukup baik. Karena itu, tidak ada alasan untuk memulai kembali pengobatan saat ini,” katanya.
Di tengah kekhawatiran yang muncul tentang kesehatan Biden, pria berusia 79 tahun itu membuat sebuah unggahan ke Twitter untuk menjelaskan kondisinya.
“Teman-teman, hari ini saya dinyatakan positif Covid lagi. Ini terjadi pada sebagian kecil orang. Saya tidak memiliki gejala, tetapi saya akan mengisolasi untuk keselamatan semua orang di sekitar saya. Saya masih bekerja, dan akan segera kembali ke jalan," tulis Biden.
Biden telah mengakhiri isolasi Covid lima hari sebelumnya pada Rabu, ketika ia tampak energik ketika memberi tahu pendukungnya bahwa pemulihannya yang cepat harus menginspirasi orang Amerika untuk memanfaatkan vaksin dan perawatan gratis.
Dia juga membandingkan pemulihannya yang cepat dengan penyakit Trump yang lebih serius pada Oktober 2020, sebelum vaksin Covid tersedia.
“Ketika pendahulu saya terkena Covid, dia harus diterbangkan dengan helikopter ke Walter Reed Medical Center. Dia sakit parah. Syukurlah, dia pulih. Ketika saya terkena Covid, saya bekerja dari lantai atas Gedung Putih, ”katanya.
Biden lebih lanjut mengatakan bahwa mengambil tes pencegahan, divaksinasi sepenuhnya dan kemudian menggunakan terapi Paxlovid mencegah kematian dan tersedia tanpa biaya.
“Anda tidak perlu menjadi presiden untuk mendapatkan alat-alat ini,” pungkasnya.
(***)