PKK Siak Gencarkan Program Penanganan Stunting
RIAU24.COM - Makanan berprotein hewani sangat dianjurkan untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita stunting.
Hal itu disampaikan Rasidah Alfedri pada ibu-ibu ketua PKK Kampung dan Kelurahan, khususnya ibu-ibu kader posyandu, di aula kantor Camat Mempura dan Dayun.
Menurut Rasidah, kekurangan protein hewani dapat menyebabkan permasalahan gizi yang serius, salah satunya stunting.
Di acara penyuluhan stunting itu dia menyampaikan, sumber protein hewani yang paling gampang itu adalah telur, karena kalau daging sapi itukan mahal, bisa juga diganti dengan ikan.
"Kami mengajak ibu-ibu kader untuk tidak memberikan makanan tambahan atau PMT kepada balita, berupa bubur kacang hijau, karena bubur tersebut hanya mengandung protein nabati," ucap Rasidah.
Oleh karena itu, lanjutnya, dari Forikan Siak bekerjasama dengan PT BSP, memberikan pelatihan membuat PMT berprotein hewani bagi kader posyandu di enam kecamatan yang menjadi lokus penanganan penurunan angka stunting.
"Ibu-ibu semua bisa berkreasi membuat makanan tambahan untuk balita yang berbahan dasar ikan atau telur. Di sini kami membuat dua menu yang berbahan telur dan ikan lele, yaitu menu Tahu Fantasi berbahan telur puyuh dan menu Pergedel Lele berbahan dari ikan lele," sebutnya.
Sebelumnya, kegiatan yang sama telah berlangsung di kecamatan Kerinci Kanan dan Sungai Mandau. Ada enam kecamatan yang menjadi lokus penanganan penurunan angka stunting, yaitu kecamatan Kerinci Kanan, Sungai Mandau, Mempura, Dayun, Minas dan Kandis.
Dari data sementara hasil penimbangan bulan Agustus kecamatan Mempura, jumlah anak stunting sebanyak 137 anak, dan untuk kecamatan Dayun sebanyak 118 anak. Kecamatan Kerinci Kanan sebanyak 18 anak, dan Sungai Mandau sebanyak 112 anak.(lin)