Mengenal Fungsi Candi di Era Mataran dan Majapahit
RIAU24.COM - Prof. Slamet Muljana pada Tafsir Sejarah Negarakretagama membeberkan perbedaan signifikan antara pembangunan candi yang dibangun era Mataram dengan Majapahit.
Sama-sama kita ketahui, candi-candi yang dibangun di era Mataram di Jawa Tengah memiliki bentuk yang besar dan megah, seperti halnya kelompok Candi Borobudur dan Candi Prambanan dikutip dari okezone.com.
Sementara di era Kerajaan Majapahit candinya kecil-kecil.
Katanya, di masa pemerintahan dinasti Sailendra bertahta di permulaan abad 9 baik raja maupun rakyatnya memeluk agama Buddha.
Pembangunan candi itu dimaksudkan demi pengagungan agama semata-mata. Oleh sebaba itu candinya dibangun besar-besar.
Selepas Sailendra tak lagi berkuasa di Mataram, muncul dinasti baru yang memeluk agama Siwa, dimulai dari Rakai Pikatan.
Memasuki era Singasari Majapahit candi banyak difungsikan sebagai makam yang diperuntukkan bagi keluarga raja. Dimana jumlahnya banyak tetapi wujudnya kecil-kecil.
Jika dibandingkan dengan kelompok Candi Borobudur dan Prambanan, pembangunan candi - candi di Majapahit dimaksudkan sebagai tempat pemujaan para leluhur.
Candi di era ini berfungsi sebagai tempat arwah keluarga raja yang telah mangkat, lalu digunakan untuk tempat penyimpanan abu jenazah dan arca dewa sebagai lambang keluarga yang dipuja.
Meskipun wujudnya adalah Candi Siwa atau Buddha, pada hakikatnya candi di era ini adalah makam.
Artinya, pembangunanya itu bukan semata-mata tempat pemujaan Siwa atau Buddha seperti di Candi Borobudur atau Candi Prambanan di Jawa Tengah.