Menghangatkan Hati: Kuil Hindu Menyediakan Makanan, Tempat Tinggal Bagi Orang-Orang Yang Terkena Dampak Banjir Pakistan
RIAU24.COM - Setelah serangkaian bencana banjir merah marun dan menggusur jutaan orang yang tinggal di seluruh Pakistan, sebuah kuil Hindu di desa kecil Balochistan telah mengulurkan tangan membantu mereka yang terkena dampak bencana.
Kuil ini menyediakan makanan dan tempat tinggal bagi sekitar 200 hingga 300 orang yang terkena banjir, kebanyakan Muslim. Dibangun di daerah dataran tinggi, Baba Madhodas Mandir di desa Jalal Khan di distrik Kachhi tetap relatif aman dari banjir dan berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi orang-orang yang terkena dampak banjir di masa suram.
Desa terputus karena hujan lebat
Desa terputus dari provinsi lainnya karena banjir besar di sungai Nari, Bolan, dan Lehri, membuat penduduk daerah terpencil harus berjuang sendiri. Setelah itu, penduduk setempat membuka pintu Baba Madhudas Mandir, lapor surat kabar Dawn .
Baru-baru ini, Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) juga menyuarakan keprihatinan untuk menyediakan fasilitas kesehatan bagi hampir 6.50.000 wanita hamil di daerah yang terkena dampak banjir di Pakistan.
“Hingga 73.000 wanita yang diperkirakan akan melahirkan bulan depan akan membutuhkan penolong persalinan yang terampil, perawatan bayi baru lahir, dan dukungan,” tambah badan PBB itu, lapor ARY News.
Dalam kunjungan dua hari ke Pakistan, Sekretaris Jenderal PBB mendarat pada hari Jumat untuk menyatakan solidaritas dengan rakyat negara itu yang basah kuyup oleh hujan muson ekstrem yang telah menyebabkan banjir terburuk di negara itu dalam satu dekade.
Situasi banjir di Pakistan
Banjir bandang telah berdampak buruk pada 80 distrik di Pakistan dan jumlah korban tewas akibat banjir di negara itu telah mencapai hampir 1.200, mempengaruhi total 33 juta orang di seluruh negeri.
Para ahli percaya bahwa situasinya akan memburuk dalam beberapa hari mendatang karena para korban banjir terpaksa hidup di bawah langit dengan merampas sumber daya yang dibutuhkan. Sebagian besar wilayah negara itu masih terendam air dan ratusan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. ***