Studi Menyebutkan Mimpi Bisa jadi Tanda Peringatan Dini Risiko Demensia
RIAU24.COM - Sepertiga dari kehidupan kita idealnya dihabiskan untuk tidur. Dan seperempat dari tidur tersebut umumnya dihabiskan untuk bermimpi.
Sebuah studi terbaru, yang diterbitkan dalam jurnal eClinicalMedicine The Lancet, menunjukkan bahwa mimpi dapat mengungkapkan sejumlah informasi mengejutkan tentang kesehatan otak kita.
Lebih khusus lagi, bahwa sering mengalami mimpi buruk dan mimpi seram yang membuat seseorang terbangun selama usia paruh baya atau lebih tua, dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia.
Studi tersebut, menganalisis data dari tiga studi besar Amerika tentang kesehatan dan penuaan. Ini termasuk lebih dari 600 orang berusia antara 35 dan 64 tahun, dan 2.600 orang berusia 79 tahun ke atas.
Semua peserta bebas demensia pada awal penelitian dan diikuti selama rata-rata sembilan tahun untuk kelompok paruh baya dan lima tahun untuk peserta yang lebih tua.
Melansir dari Scient Alert, awalnya penelitian pada tahun 2002-2012 ini, para peserta diminta untuk menyelesaikan serangkaian kuesioner, termasuk pertanyaan tentang seberapa sering mereka mengalami mimpi buruk dan mimpi seram.