Rumah Sakit Haiti Bersiap Ditutup Karena Geng Memblokir Pasokan Bahan Bakar
RIAU24.COM - Rumah sakit yang mengandalkan generator bertenaga bahan bakar untuk listrik di ibu kota Haiti telah memperingatkan bahwa mereka dapat terpaksa ditutup, karena blokade geng di terminal bahan bakar utama di Port-au-Prince memperburuk ketidakamanan di negara Karibia itu.
Geng Port-au-Prince awal bulan ini menggali parit dan mengotori kontainer pengiriman di pintu masuk terminal Varreux untuk memprotes pengumuman pemerintah bahwa mereka berencana untuk memotong subsidi bahan bakar karena biayanya yang tinggi.
Tiga perempat rumah sakit besar di Haiti terkena dampak kekurangan bahan bakar, kata Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) dalam sebuah pernyataan pekan ini, mengutip data yang dikumpulkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
“Beberapa rumah sakit tidak dapat menerima pasien baru dan bersiap untuk tutup. Menyediakan kondisi steril untuk intervensi medis menjadi lebih menantang dan melestarikan vaksin karena gangguan fasilitas rantai dingin menjadi masalah,” kata UNICEF.
Ia menambahkan bahwa sekitar 22.100 anak di bawah usia lima tahun, serta lebih dari 28.000 bayi baru lahir, berisiko tidak menerima "layanan perawatan kesehatan penting" selama empat bulan ke depan.
Rumah Sakit Bernard Mevs di Port-au-Prince mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka mengurangi staf dan layanan sebagai akibat dari kekurangan bahan bakar. “Menghadapi kenyataan yang sulit dan menyedihkan ini, kami tidak dapat mengatakan kapan rumah sakit akan dapat melanjutkan operasi normal jika kekurangan ini berlanjut,” kata rumah sakit dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di Facebook.