Inflasi Menjadi Ancaman Resesi Dunia di Tahun 2023
RIAU24.COM - Belakangan terakhir inflasi akan menjadi sesuatu yang meningkat, tak hanya itu ancaman resesi telah membayangi dunia pada 2023.
Resesi sendiri sudah diprediksi Menteri Keuangan Sri Mulyani yang ditandai pengetatan moneter oleh sejumlah negara di dunia.
Bahkan, Inggris saat ini menjadi salah satu negara di Eropa yang sudah mengalami resesi.
Lalu bagaimana tips mengelola keuangan bila hal itu terjadi?
Pengamat perbankan, keuangan, dan investasi UGM, I Wayan Nuka Lantara menilai, resesi makin cepat akan terjadi karena lonjakan inflasi, dampak konflik Rusia-Ukraina.
Kebijakan moneter juga mempengaruhi peningkatan inflasi oleh bank sentral di negara Eropa dan Amerika.
Dengan menaikkan tingkat bunga acuan yang akan berdampak juga pada kebijakan yang diambil bank sentral di negara lainnya.
Bila bunga acuan meningkat, biaya modal dan bunga kredit yang ditanggung bisnis naik. Hal tersebut juga akan berdampat pada melemahnya mata uang asing, sehingga krisis akan terjadi.
Baik oleh pemerintah maupun swasta, jumlah mata uang lokal yang akan dikeluarkan untuk membayar pinjaman dalam mata uang asing akan pula meningkat.
Jika kondisi tersebut tidak membaik, maka kombinasi rentetan harga produk yang akan meroket.
"Inflasi yang meningkat, bunga acuan kredit yang naik, serta pelemahan mata uang lokal pada akhirnya akan berisiko menyebabkan terjadinya krisis ekonomi global," kata Wayan.