Kongres Nasional Partai Komunis dan Ambisi Kekuasaan Presiden Xi Jinping: Tak Ingin Negaranya Diremehkan Negara Lain
RIAU24.COM - Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok akan segera dilangsungkan pada Minggu mendatang. Presiden Tiongkok, Xi Jinping diprediksi akan mengamankan lima tahun periode kepemimpinan baru sebagai ketua umum partai dan Komandan Tertinggi di militer.
Kongres Nasional Partai Komunis tahun ini digadang-gadang sebagai langkah untuk mempertahankan ambisi Xi Jinping terhadap kepemimpinan di Negeri Tirai Bambu.
Apa itu Kongres Nasional Partai Komunis?
Kongres partai adalah badan pimpinan tertinggi Partai Komunis Tiongkok, menurut konstitusi negara itu. Ini adalah pertemuan kelompok elit partai dan afiliasinya yang dilakukan setiap lima tahun sekali.
Kongres terdiri dari delegasi sekitar 2.300 anggota partai dari setiap sudut negara dan biasanya berlangsung sekitar enam hari.
Kelompok ini secara hati-hati dikuratori untuk memasukkan orang-orang dari semua lapisan masyarakat, berbagai profesi, dan masing-masing kelompok etnis Tiongkok. Mereka dirancang untuk memberikan legitimasi pada hasil Kongres.
Apa yang dilakukan dalam Kongres?
Kongres Nasional Partai Komunis tidak akan menetapkan kebijakan baru yang spesifik. Mereka akan menawarkan panduan penting tentang masa depan Tiongkok.
Di awal Kongres, Presiden Xi Jinping akan menyampaikan pidato panjang yang mirip dengan pidato kenegaraan di Amerika Serikat. Ia akan memberikan ringkasan resmi mengenai kepemimpinan partai dan hal yang telah terjadi di Negeri Tirai Bambu selama lima tahun terakhir.
Setelah itu, ia akan menyampaikan prioritas kebijakan untuk masa depan. Untuk tahun ini, diduga akan ada panduan mengenai arah reformasi ekonomi yang melemah karena pandemi dan konflik dunia.
Menjelang akhir acara, Kongres biasanya akan memilih Komite Sentral baru yang terdiri dari sekitar 200 anggota penuh dan 180 pengganti. Mereka adalah pejabat tinggi di Tiongkok, seperti misalnya gubnernur, komisioner perusahaan milik negara atau menteri.
Tak lama setelah kongres partai berakhir, Komite Sentral akan mengadakan pleno pertamanya untuk memilih Politbiro (20-25 pejabat tertinggi), Komite Tetap Politbiro (tujuh hingga sembilan pemimpin teratas), dan sekretaris jenderal (ketua).
Siapa yang akan jadi Sekjen Partai?
Banyak yang mengatakan, Xi Jinping akan kembali dinobatkan sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok untuk masa jabatan ketiga.
Sebenarnya, tidak ada batasan masa jabatan untuk sekretaris jenderal, tetapi dalam beberapa dekade terakhir, norma bagi para pemimpin untuk mengundurkan diri setelah dua masa jabatan lima tahun dan menyerahkan kendali kepada generasi yang lebih muda.
Namun, sepertinya Xi yang sudah berusia 69 tahun tidak berniat melakukannya. Ia mengkonsolidasikan kekuasaannya dengan cepat setelah menjabat pada 2012, menyingkirkan saingan politik melalui kampanye anti-korupsi yang dinilai 'kejam'.
Saat ia mendapat masa jabatan ketiga sebagai ketua partai, Xi akan berada di posisi utama untuk mendorong agenda kebijakannya lebih jauh. Hal ini akan memperluas jangkauan partai dalam masyarakat Tiongkok.
Dengan demikian, negara itu akan lebih mandiri dan kurang bergantung pada Barat. Kebijakan Xi nantinya dinilai akan meningkatkan pengaruh Tiongkok dan proyeksi kekuatan di luar negeri. Kemungkinan juga akan terjadi aneksasi Taiwan.
(***)