Kronologi Eks PM Pakistan, Imran Khan Ditembak saat Ikuti Demo Anti-Pemerintah
RIAU24.COM - Eks Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, ditembak oleh pria yang tak dikenal saat ikut serta dalam demonstrasi anti-pemerintah di Wazirabad, 200 kilometer dari ibu Kota Islamabad, Kamis (3/11).
Khan diketahui tengah memimpin pawai demo menuju ibu kota Islamabad. Pawai itu dilakukan untuk menuntut pemilihan umum yang dilakukan lebih awal.
Mobil rombongan Khan tiba-tiba diserang sejumlah tembakan saat menyapa para demonstran. Beberapa orang dalam rombangan Khan terluka akibat percobaan pembunuhan tersebut.
Sementara itu, Khan mengalami luka tembak di kaki. Eks PM itu langsung dibawa keluar dari lokasi unjuk rasa di luar kota Gunjranwallah untuk mendapatkan perawatan di Lahore.
"Itu adalah jelas-jelas upaya pembunuhan. Khan tertembak tapi kondisi dia stabil. Ada banyak pendarahan," kata juru bicara partai Khan, Tehreek-e-Insaf (PTI), Fawad Chaudhry, kepada Reuters.
"Jika penembak tidak dihentikan oleh orang-orang di sana, seluruh pimpinan PTI mungkin bisa mati," lanjutnya.
Banyak saksi mata yang melihat langsung pelaku melontarkan sejumlah tembakan ke arah mobil yang ditumpangi Khan.
Satu orang dikabarkan anggota partai PTI tewas dalam insiden itu setelah ikut tertembak.
"Saya mendengar semburan tembakan peluru setelah itu melihat Imran Khan dan ajudannya jatuh di atas mobil konvoi," kata saksi mata Qazzafi Butt.
"Kemudian, seorang pria bersenjata melepaskan satu tembakan tetapi ditangkap oleh seorang aktivis partai Khan," tambahnya.
zxc2
Dalam sejumlah video yang disiarkan berbagai media lokal, terlihat seorang pria membawa pistol ditangkap dari belakang oleh salah satu orang di tengah kerumunan demonstrasi. Pria bersenjata itu sempat mencoba melarikan diri namun gagal.
Televisi lokal menuturkan pelaku tampak berusia 20-30 tahun. Dia disebut ingin membunuh Khan dan bertindak sendirian.
Pelaku sudah ditahan pihak berwenang. Polisi menyita pistol 9mm dan dua selongsong peluru kosong.
"Dia (Khan) menyesatkan orang-orang, dan saya tidak tahan," kata tersangka dalam video tersebut. Menteri Penerangan Pakistan mengkonfirmasi rekaman itu direkam oleh polisi.
(***)