Bagaimana Kawanan Lebah Madu Dapat Menghasilkan Listrik Sebanyak Badai Petir
RIAU24.COM - Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa kawanan lebah madu dapat menghasilkan listrik sebanyak badai petir. Studi ini diterbitkan dalam jurnal yang disebut iScience, yang menunjukkan bahwa lebah madu yang berkerumun dapat menghasilkan muatan listrik atmosfer sebanyak awan badai, meskipun pertanyaan tentang pemanfaatan mungkin tetap menjadi tantangan besar.
Para peneliti dari University of Bristol di Inggris sedang melakukan penelitian tentang bagaimana organisme yang berbeda menggunakan medan listrik statis yang ada di lingkungan.
Salah satu penulis penelitian, Ahli Biologi Ellard Hunting mengatakan kepada CNN, “Misalnya, bunga memiliki medan listrik dan lebah dapat merasakan medan ini. Dan medan listrik bunga ini dapat berubah ketika telah dikunjungi oleh lebah, dan lebah lain dapat menggunakan informasi tersebut untuk melihat apakah bunga telah dikunjungi.”
Apa itu kawanan lebah madu?
Berkerumun adalah bagian alami dari kehidupan koloni lebah madu. Itu terjadi ketika sekelompok besar lebah madu bergerak untuk membangun koloni baru meninggalkan yang lama dengan menciptakan dua dari satu (umumnya). Ini adalah metode perbanyakan yang terjadi ketika koloni berkerumun.
Menurut TN.gov.in, “Sekelompok lebah biasanya terdiri dari ratu lama (kadang-kadang yang baru) dan 50 hingga 60% lebah pekerja di koloni yang berkerumun. Para pekerja bersiap untuk mengerumuni madu dan memaksa ratu tua keluar dari sarang. Mengubah kondisi cuaca dari dingin/hujan menjadi hangat/cerah tampaknya merangsang dorongan alami lebah untuk berkerumun.”
Penemuan yang tidak disengaja
Para peneliti menemukan fenomena ini secara kebetulan saat mereka melacak cuaca di stasiun lapangan dekat universitas mereka. Mereka menemukan bahwa lompatan dicatat di monitor medan listrik dalam muatan listrik atmosfer meskipun tidak ada aktivitas badai tetapi mereka memperhatikan bahwa lebah madu barat (Apis mellifera) di dekatnya berkerumun.
Kawanan Serangga Dapat Menghasilkan Listrik Sebanyak Awan Badai, Studi Menemukan" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/Oct/damien-tupinier-OFEvgVfr6iU-unsplash_63579d3fa4f25.jpg?w=725&h=483&cc=1" style="height:483px; width:725px" />
Berburu mengatakan bahwa swarming memiliki efek yang sangat besar. Adalah fakta bahwa selama lebah berkerumun membawa muatan kecil tetapi tegangan sebesar ini tidak pernah tercatat sebelumnya.
Bagaimana studi dilakukan?
Untuk mengukur medan listrik dan kepadatan kawanan, para peneliti mengerahkan monitor medan listrik tambahan yang dikombinasikan dengan kamera video di dekat sarang. Mereka menangkap 3 kawanan yang bergerak melalui monitor dalam video masing-masing selama sekitar tiga menit. Mereka menemukan bahwa muatan listrik yang dihasilkan oleh kawanan lebah berkisar antara 100 hingga 1000 volt per meter. Tim menemukan bahwa semakin dekat lebah satu sama lain dalam kawanan, semakin besar medan listriknya.
Hunting menyatakan bahwa dia pikir penemuan tim menawarkan arah baru untuk studi, terutama dalam hubungan antara alam dan listrik atmosfer.
Apa itu listrik atmosfer?
Listrik atmosfer adalah jaringan elektromagnetik atmosfer bumi. Ini melibatkan konsep-konsep dari elektrostatika, fisika atmosfer, meteorologi, ilmu bumi, dll.
Lebah Madu" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/Jul/For-Colarge-800--420-px_62d1650a47fd6.jpg?w=725&h=380&cc=1" style="height:380px; width:725px" />
Ditemukan oleh Benjamin Franklin, ini adalah studi tentang muatan listrik yang ada di atmosfer bumi. Pergerakan muatan antara permukaan bumi dan ionosfer dikenal sebagai sirkuit listrik atmosfer global.
Franklin menunjukkan bahwa fenomena listrik di atmosfer pada dasarnya tidak berbeda dengan fenomena yang menghasilkan listrik dan penerangan di laboratorium.
***