Cek Fakta: Erupsi Gunung Semeru Disebut Bisa Sebabkan Tsunami
RIAU24.COM - Kabar yang beredar terkait erupsi Gunung Semeru dapat menyebakan Tsunami, ditepis oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
PVMBG mengatakan kabar tersebut hoaks dan kebenarannya dipertanyakan. Pernyataan ini disampaikan PVMBG melalui akun twitter resmi mereka.
"Kabar yang beredar bahwa erupsi Semeru dapat menyebabkan tsunami adalah tidak benar," tulis PVMBG dalam akun twitter yang diunggah pada Minggu pukul 19.41 WIB.
PVMBG juga membeberkan awan panas guguran Gunung Semeru menjangkau kurang lebih 13 kilometer ke arah tenggara dan tidak sampai ke laut.
"Dampak erupsi saat ini adalah abu vulkanik yang dapat mendampak bagian barat daya, barat, dan selatan Gunung Semeru," tulisnya.
Disisi lain, Joko Sambang selaku Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lumajang mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing dengan informasi yang tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Gunung Semeru.
"Kami imbau masyarakat mengikuti arahan dari instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BPBD di daerah," katanya.
PVMBG juga menyebutkan bahwa informasi mengenai aktivitas Gunung api Semeru terkini dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg_)
Kemudian, Thoriqul Haq selaku Bupati Lumajang mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan isu hoaks pascaerupsi Gunung Semeru yang disertai Awan Panas Guguran (APG) yang terjadi di lereng Gunung Semeru.
"Saya meminta masyarakat yang berada di posko pengungsian untuk tidak mudah percaya terhadap informasi bohong yang disebarkan oknum yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Sebelumnya, beredar informasi di masyarakat yang menyebutkan bahwa kawasan relokasi merupakan lokasi tidak aman dari potensi terjadi bencana erupsi Gunung Semeru, sehingga banyak warga yang menempati hunian tetap di Desa Sumbermujur memilih mengungsi.
"Saya pastikan hunian relokasi aman dan tidak mengikuti aliran lahar. Aliran laharnya tidak ke Desa Sumbermujur, tapi melalui Supiturang, Curah Kobokan, Kamar Kajang dan Bondeli," tegas Thoriqul.
(***)