Ukraina Jadi Negara Pertama Akui Palestina di PBB
RIAU24.COM - Beberapa waktu lalu, hubungan antara Ukraina dan Israel sempat memanas. Bahkan, Kyiv dilaporkan telah meloloskan resolusi pro-Palestina di forum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Ukraina merupakan salah satu negara pertama yang mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Ukraina juga menjadi salah satu negara yang mengakui Palestina sebagai anggota di PBB.
Pernyataan itu disampaikan oleh Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin dalam wawancara eksklusif dengan CNNIndonesia.com.
"Faktanya, kami adalah salah satu negara pertama di dunia yang mengakui Palestina sebagai negara merdeka, yang mengakui Palestina sebagai anggota PBB, kami juga salah satu negara pertama yang membuka Kedutaan Palestina di Kyiv di Ukraina," kata Hamianin.
Pernyataan Hamianin itu disampaikan saat menanggapi pertanyaan mengenai sikap Ukraina terhadap Palestina.
Soal sikap tersebut, Hamianin mengatakan negaranya selalu mendukung perdamaian antara Palestina dan Israel. Dukungan itu menurutnya sudah diberikan sepanjang sejarah Ukraina.
"Ukraina mendukung perdamaian, dan telah mendukung perdamaian sepanjang sejarah Ukraina," tutur Hamianin.
Meski Ukraina berdiri bersama Palestina, Hamianin berujar Kyiv tetap menjalin hubungan baik dengan Israel. Dia menyampaikan tak ada alasan untuk Ukraina memusuhi Israel hanya karena konflik kedua negara Timur Tengah tersebut.
"Jadi, kami bekerja sama dengan Palestina, kami juga bekerja sama dengan Israel pada titik yang sama seperti soal bisnis dan semacamnya. Jika kami adalah teman Palestina, bukan berarti kami jadi bermusuhan dengan Israel, begitu pula sebaliknya," ucapnya.
Terkait permasalahan di Palestina sendiri, Hamianin menyarankan komunitas global untuk melakukan berbagai upaya guna mencegah serangan terjadi di antara pihak-pihak yang bersitegang tersebut. Dia menilai komunitas dunia punya andil untuk menekan risiko eskalasi konflik kedua negara itu.
"Dalam situasi ini, komunitas dunia harus melakukan segala kemungkinan agar ancaman atau serangan tidak dimulai dari salah satu pihak tersebut," ujarnya.
Situasi di Palestina sendiri belakangan makin tegang setelah Tel Aviv mengesahkan wilayah pendudukan baru yang ilegal di Tepi Barat, Palestina.