Kim Jong Un Hadiri Latihan Serangan Nuklir, Serukan Siap Melawan Amerika Serikat dan Korea Selatan
RIAU24.COM - Presiden Korea Utara Kim Jong Un mengatakan bahwa negara itu harus siap melancarkan serangan nuklir kapan saja untuk mencegah perang, media pemerintah KCNA mengatakan pada Senin (20/3/2023).
Kim Jong Un juga mengecam AS dan Korea Selatan karena memperluas hubungan militer yang melibatkan aset nuklir Amerika.
Pernyataan Kim datang ketika dia menghadiri uji coba rudal yang mensimulasikan serangan nuklir, dengan putrinya yang berdiri di belakangnya.
Negara pertapa itu meluncurkan rudal balistik jarak pendek ke Laut Jepang selama akhir pekan, yang terbaru dalam rentetan uji coba senjata.
KCNA mengatakan bahwa latihan itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penangkalan perang dan serangan balik nuklir Korea Utara pada Sabtu dan Minggu untuk mengirim peringatan keras terhadap sekutu.
Kim, yang mengawasi uji coba itu, menegaskan bahwa latihan peluncuran rudal itu meningkatkan kemampuan perang militer yang sebenarnya dan menyoroti perlunya memastikan postur kesiapannya untuk setiap serangan balik nuklir segera dan luar biasa melalui latihan semacam itu.
"Situasi saat ini, di mana musuh semakin jelas dalam gerakan mereka untuk agresi terhadap DPRK, sangat mengharuskan DPRK untuk meningkatkan penangkalan perang nuklirnya secara eksponensial," katanya seperti dikutip KCNA.
DPRK, yang merupakan singkatan dari Republik Rakyat Demokratik Korea, adalah nama resmi Korea Utara.
Dalam latihan itu, sebuah rudal balistik yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir tiruan terbang 800 km (497 mil) sebelum mengenai target di ketinggian 800 m (0,5 mil) di bawah skenario serangan nuklir taktis, kata KCNA.
Pemimpin Korea Utara itu mengatakan bahwa kekuatan nuklir negara itu akan dengan kuat mencegah, mengendalikan, dan mengelola gerakan dan provokasi sembrono musuh dengan kesiapan perangnya yang tinggi, dan menjalankan misi pentingnya tanpa ragu-ragu jika terjadi situasi yang tidak diinginkan.
Selama peluncuran uji coba, Kim dan putrinya melihat rudal yang melonjak sebelum mengenai target.
Pada hari Minggu, angkatan udara Amerika Serikat dan Korea Selatan pada hari Minggu (19 Maret) melakukan latihan udara gabungan yang dipimpin oleh pembom B-1B. Latihan ini adalah bagian dari latihan bersama yang sedang berlangsung yang dijuluki ‘Freedom Shield 23’.
Sebuah video oleh kementerian pertahanan Korea Selatan menunjukkan dua pembom terbang dengan jet F-35A Korea Selatan dan F-16 Amerika.
(***)