Ikuti Langkah Amerika Serikat, PBB Sebut Akan Tinggalkan Afghanistan Karena Hal Ini
"Di satu sisi, otoritas de facto telah memungkinkan PBB untuk meluncurkan rangkaian kegiatan bantuan kemanusiaan dan pembangunan darurat yang signifikan, Tapi mereka juga terus menerus menggeser tiang gawang, mengeluarkan dekrit baru,” jelas Steiner.
Sejak menggantikan Presiden Ashraf Ghani yang terpilih secara demokratis di koridor kekuasaan Kabul, Taliban telah memberlakukan tindakan keras untuk membatasi hak perempuan untuk belajar dan bekerja.
Bulan ini Taliban mengambil langkah lebih jauh dalam tindakan pembatasan yang mereka terapkan pada perempuan dan mengatakan bahwa staf perempuan Afghanistan yang dipekerjakan dengan misi PBB tidak dapat lagi melapor untuk bekerja.
"Ini adalah momen yang sangat mendasar yang sedang kita dekati. Dan jelas harapan dan harapan kami adalah bahwa akan ada akal sehat yang berlaku," ucapnya.
Badan-badan bantuan telah menyediakan makanan, pendidikan, dan dukungan kesehatan kepada warga Afghanistan sejak pengambilalihan Taliban dan keruntuhan ekonomi yang mengikutinya.
3.300 warga Afghanistan yang dipekerjakan oleh PBB – 2.700 pria dan 600 wanita – telah tinggal di rumah sejak 12 April tetapi terus bekerja dan akan dibayar, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.