Perang Ukraina: Serangan Rudal Rusia Tewaskan 26 Jiwa, 5 Diantaranya Anak-anak
RIAU24.COM - Sebanyak 26 orang, termasuk lima anak, telah tewas ketika rudal Rusia menyerang kota-kota di seluruh Ukraina pada Jumat (28 April).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan terbaru dan berjanji akan memberikan tanggapan.
"Hanya kejahatan mutlak yang dapat melepaskan teror seperti itu terhadap Ukraina," katanya dalam pidato malamnya pada hari Jumat, kantor berita AFP melaporkan pada hari Sabtu.
Serangan hari Jumat termasuk serangan di blok perumahan di kota Uman Ukraina, di mana petugas penyelamat terlihat mengeluarkan jenazah korban dari bangunan tempat tinggal yang hancur.
Rudal Rusia juga menargetkan pusat kota Dnipro, menewaskan seorang wanita berusia 31 tahun dan putrinya yang berusia dua tahun saat tidur. Dikutip dari AFP bahwa orang tua wanita itu dirawat di rumah sakit.
Dnipro sudah dilanda kesedihan setelah lebih dari 40 orang tewas dalam serangan rudal di blok menara pada bulan Januari.
Secara terpisah, pihak berwenang di Kherson mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukan Rusia menembaki desa Bilozerka, menewaskan seorang wanita berusia 57 tahun dan melukai tiga lainnya.
Sementara itu, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di ibu kota Ukraina, Kyiv, yang menjadi salah satu kota yang menjadi sasaran.
Serangan baru oleh pasukan Rusia adalah serangan udara skala besar pertama dalam hampir dua bulan.
Mengutuk serangan itu, penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak menuntut banyak senjata dan lebih banyak sanksi terhadap Rusia. Men-tweet visual kehancuran yang disebabkan oleh serangan Rusia,
Podolyak berkata, "Perdamaian Rusia" yang mutlak dan satu-satunya yang mungkin. Perhatikan baik-baik. Dan lihat lagi. Jika Anda tidak ingin INI menyebar ke seluruh dunia, beri kami senjata. Banyak senjata. Dan tambahkan sanksi. Dan mulailah, akhirnya, pengusiran penyihir politik Rusia dari organisasi internasional."
Sebelumnya pada hari Jumat, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov mengatakan bahwa persiapan pemerintah untuk melawan posisi Rusia yang mengakar hampir selesai.
“Peralatan telah dijanjikan, disiapkan dan sebagian dikirimkan. Secara global, kami siap. Persiapan akan segera berakhir,” kata Menteri Pertahanan Reznikov.
(***)