Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan
"Tidak mampu merangkum Tuhan dalam pemahaman manusia tentang keberadaan fisik tidak memberi saya pilihan lain selain bergerak melewati fisik dan menuju pemahaman yang lebih dalam. Aku harus mengandalkan pemahamanku tentang Tuhan sebagai Pencipta sekali lagi untuk menemukan kebenaran," paparnya.
Corbin mengalihkan pikirannya dengan menaruh perhatian pada ciptaan Allah, dalam proses pemahamannya terhadap Surat Ar Rum ayat 7-8.
"Mereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunia, sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai. Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar mengingkari pertemuan dengan Tuhannya." (QS Ar Rum ayat 7-8)
"Saya mengamati ciptaan untuk mengenal Sang Pencipta. Saya melihat ke arah matahari terbenam dan keindahan warnanya, mengetahui bahwa hanya Tuhan yang dapat menciptakan sesuatu yang begitu menakjubkan. Melalui bagian penciptaan ini, saya memahami kebenaran pernyataan Nabi bahwa Allah itu indah dan mencintai keindahan (HR Muslim)," kata Corbin.
Penulis 'The Islamic, Adult Coloring Book' itu juga mengamati kesempurnaan waktu dan bagaimana waktu tidak pernah melompat atau berbalik. "Bahwa tidak lain adalah Tuhan yang dapat menciptakan mekanisme yang begitu menakjubkan dan konstan ini," jelasnya.
Sebagaimana terkandung dalam Asmaul Husna, Allah adalah Yang Mahakuasa (Al-Qadir), dan Yang Mahapencipta (Al Baari). Corbin juga mengamati bahwa di dalam tubuhnya terdapat sistem yang bekerja dalam keseimbangan dan menyembuhkan dirinya sendiri. Dan inilah Al-Mushowwir, yakni Yang Mahaperancang bentuk.