Biden Menelepon Erdogan Usai Menang Pemilu, Apa yang Dibicarakan oleh Pemimpin Kedua Negara?
RIAU24.COM - Presiden AS Joe Biden dan Presiden Turki yang baru memenangkan pemilu Recep Tayyip Erdogan berbicara satu sama lain melalui panggilan telepon pada Senin (29 Mei).
Presiden AS kemudian mengatakan bahwa Erdogan mengulangi keinginan Turki untuk membeli jet tempur F-16 dari AS.
Biden menyampaikan kepada Erdogan bahwa AS ingin Turki membatalkan keberatannya terhadap Swedia untuk bergabung dengan NATO.
Biden menelepon Erdogan untuk memberi selamat kepadanya atas kemenangan pemilihannya.
"Saya berbicara dengan Erdogan. Saya mengucapkan selamat kepada Erdogan. Dia masih ingin mengerjakan sesuatu tentang F-16. Saya mengatakan kepadanya bahwa kami ingin berurusan dengan Swedia, jadi mari selesaikan itu. Jadi kami akan menghubungi kembali satu yang lain," kata Biden kepada wartawan sebelum meninggalkan Gedung Putih menuju Delaware.
"Minggu depan kita akan bicarakan lebih lanjut," tambahnya.
Jika suatu negara akan bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), semua anggota yang ada harus menyetujui penawaran tersebut. Turki dan Hongaria belum menyetujui tawaran Swedia untuk bergabung dengan aliansi tersebut.
Turki telah berusaha untuk membeli F-16 senilai $20 miliar dan hampir 80 kit modernisasi dari Amerika Serikat.
Tetapi penjualan terhenti karena keberatan dari Kongres AS atas catatan hak asasi manusia Ankara yang bermasalah dan kebijakan Suriah, meskipun pemerintahan Biden telah berulang kali mengatakan mendukung penjualan.
Awal tahun ini, ketika Turki meratifikasi aksesi NATO Finlandia, Kongres AS menyetujui paket USD 259 juta yang jauh lebih kecil untuk Turki dalam beberapa hari. Paket tersebut termasuk peningkatan perangkat lunak avionik untuk armada pesawat tempur F-16 Turki saat ini.
Kompensasi?
Pemerintah AS telah berulang kali menolak pernyataan bahwa penjualan F-16 ditunda untuk mendapatkan persetujuan Turki untuk tawaran NATO yang baru.
Namun, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada Januari tahun ini bahwa telah diperjelas oleh pihak AS bahwa persetujuan tawaran NATO akan dipandang positif oleh Kongres AS.
Sekelompok senator bipartisan dalam surat Februari kepada Biden mengatakan kegagalan Turki untuk meratifikasi protokol aksesi untuk Swedia dan Finlandia, yang masih menunggu saat itu, akan mempertanyakan penjualan yang tertunda ini, mengacu pada F-16.
AFP mengutip sumber tanpa nama yang mengatakan bahwa AS sebelumnya mengatakan kepada Turki bahwa jika IT tidak memberi lampu hijau kepada Swedia, akan sulit untuk menyetujui kesepakatan F-16.
Swedia serta Finlandia mengajukan keanggotaan NATO tahun lalu, membuang kebijakan non-blok militer yang telah lama dipegang setelah invasi Rusia ke Ukraina.
(***)