Serang Balasan Gagal, Unit Tank Ukraina Hancur Kocar-kacir Dihajar Rusia Saat Serangan Balik
RIAU24.COM - Serangan balik Ukraina yang sangat dinantikan akhirnya dimulai. Namun malang tak dapat dihindari, pasukan Kiev mengalami kerugian besar. Pasukan Ukraina telah melancarkan beberapa serangan yang gagal terhadap posisi Rusia selama sepekan terakhir.
Melansir Sindonews, serangan Ukraina itu pada dasarnya hanya melemparkan orang dan peralatan mereka, termasuk tank Leopard dan kendaraan tempur infanteri Bradley yang dipasok NATO ke dalam penggiling daging.
Ukraina jelas tak dapat memanfaatkan persenjataan Barat yang seharusnya memberi kekuatan menguntungkan bagi Kiev dalam melawan Rusia. Kiev dipaksa belajar dengan susah payah bahwa perangkat keras militer NATO yang dipuji tidak terkalahkan, ternyata dapat dihancurkan dengan mudah, sama seperti yang lain.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia telah merilis beberapa video yang menunjukkan mesin-mesin perang Ukraina dibongkar habis di medan perang. Dalam video ini, kolom lapis baja Ukraina terlihat dihancurkan oleh pasukan Rusia di daerah Zaporozhye.
Hasil dari serangan Ukraina yang gagal lainnya dengan perangkat keras militer Barat yang rusak dapat dilihat dalam rekaman ini. Video ini direkam dari atas helikopter serang Ka-52 Rusia yang menghancurkan lapis baja Ukraina dengan presisi bedah di Republik Rakyat Donetsk.
Namun video lain menyoroti upaya tim "pemburu tank" Rusia yang terkadang menggunakan peluncur rudal anti-tank yang dipasang pada kendaraan kecil yang dapat bermanuver untuk meluncurkan serangan kejut dan lari secepat kilat terhadap pasukan Ukraina.
Video ini menegaskan bahkan sistem rudal anti-pesawat IRIS-T yang disediakan ke Ukraina oleh kekuatan NATO tidak sebanding dengan drone kamikaze Rusia Lancet-3. Dan bahkan ketika rezim Kiev terus mengirimkan lebih banyak tank dan kendaraan lapis baja, pasukan Rusia terus secara metodis menghancurkan setiap ancaman yang dilemparkan ke arah mereka.
Puing-puing kendaraan lapis baja Ukraina yang terbakar terlihat dalam video seperti ini berfungsi sebagai konfirmasi kegagalan rezim Kiev di medan perang.