Horor, Krematorium India Penuh Imbas 'Diamuk' Gelombang Panas Ekstrem
Imbas jumlah korban yang melonjak, suasana di rumah sakit distrik Ballia mengingatkan akan kekacauan saat COVID-19 melonjak di India. Bahkan, pasien yang putus asa berbaring di depan kipas pendingin di bangsal rumah sakit yang penuh dan sesak.
Hal ini dialami seorang warga bernama Brijesh Yadav (28), yang mengantar kakeknya berusia 85 tahun ke rumah sakit. Saat itu, kakeknya mengeluh kesulitan bernapas.
"Dokter mengatakan ini terjadi karena panas," katanya.
Tak hanya di Ballia, negara bagian Bihar juga melaporkan kasus akibat gelombang panas ekstrem. Setidaknya 50 orang tewas karena penyakit yang disebabkan oleh suhu panas tersebut.
Sebuah studi oleh para peneliti Universitas Cambridge menemukan bahwa gelombang panas yang mematikan, yang dipicu oleh perubahan iklim. Pada tahun 2022, gelombang panas membuat hampir 90% orang India lebih rentan terhadap masalah kesehatan masyarakat, kekurangan pangan, dan peningkatan risiko kematian. ***