Rusia Bungkam Soal Nasib Jenderal Armageddon Pasca Pemberontakan Group Wagner
Para jenderal paling senior Rusia telah menghilang dari pandangan publik setelah pemberontakan yang bertujuan menggulingkan petinggi militer, di tengah dorongan Putin untuk menegaskan kembali otoritasnya.
Pemberontakan, yang menurut Putin dapat membawa Rusia ke dalam perang saudara, merupakan tantangan terbesar bagi negara Rusia sejak upaya kudeta garis keras tahun 1991 terhadap Mikhail Gorbachev saat Uni Soviet runtuh. Putin, pemimpin terpenting Rusia sejak 1999, berterima kasih kepada tentara dan lembaga penegak hukum karena mencegah apa yang dia katakan akan menjadi kekacauan yang menghancurkan seperti yang terakhir terlihat setelah Revolusi Bolshevik 1917.
Mantan mata-mata KGB berusia 70 tahun itu pada hari Rabu terlihat mengunjungi sebuah masjid di benteng kuno Naryn-Kala pra-Arab di benteng Derbent di tepi Laut Kaspia, sekitar 2.000 km selatan Moskow. Kremlin mengatakan Putin juga memimpin pertemuan tentang pengembangan pariwisata di wilayah tersebut.
Putin, dalam foto berkacamata hitam dan tanpa dasi, terlihat sedang berbicara dengan penduduk setempat yang berswafoto dengannya.
Sementara itu nasib Prigozhin, yang menjadi tentara bayaran terkuat Rusia, masih belum jelas. Sebuah jet pribadi yang terkait dengan Prigozhin terbang dari St Petersburg, bekas ibu kota kekaisaran Rusia, ke Moskow pada Kamis, meskipun tidak jelas siapa yang berada di pesawat itu.
Peskov mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang lokasi Prigozhin saat ini. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko minggu ini mengatakan bahwa dia telah membujuk Putin untuk tidak "memusnahkan" Prigozhin, menambahkan bahwa kepala tentara bayaran itu telah terbang ke Belarusia.