Menu

Siasat Cerdik Amerika, Rekrut Mata-mata Rusia Disaat Lemahnya Putin

Riko 3 Jul 2023, 19:43
Foto (net)
Foto (net)

RIAU24.COM - Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat (AS) gencar merekrut mata-mata di Rusia, dengan memanfaatkan kesempatan melemahnya posisi Presiden Vladimir Putin. Itu merupakan pengakuan Direktur CIA William Burns. 

Dia mengatakan rasa malu di dalam Rusia pada rezim Putin dan invasinya ke Ukraina telah menciptakan pembukaan "sekali dalam satu generasi". Burns membuat komentar tersebut saat memberikan kuliah tahunan di Ditchley Park Foundation di Oxfordshire, sebuah lembaga think tank urusan global yang berbasis di rumah pedesaan yang digunakan Winston Churchill sebagai retret selama Perang Dunia II. 

Dalam pidatonya, dia mengatakan bahwa perang di Ukraina telah menjadi kegagalan strategis bagi Rusia dan bahwa Putin telah mengubah Rusia menjadi "mitra dan koloni junior" China. 

“Ketidakpuasan terhadap perang akan terus menggerogoti kepemimpinan Rusia,” katanya tentang peluang perekrutan mata-mata yang telah diciptakan. "Kami tidak akan membiarkannya sia-sia," katanya lagi, seperti dikutip Sindonews dari The Telegraph, Senin (3/7/2023). 

Burns, mantan duta besar AS untuk Rusia yang telah menjadi kepala CIA sejak Maret 2021, menambahkan bahwa kampanye perekrutan mata-mata di Rusia telah berhasil dilakukan di media sosial.

"Baru-baru ini kami menggunakan media sosial, postingan video pertama kami di Telegram, untuk memberi tahu orang Rusia yang berani bagaimana menghubungi kami dengan aman melalui Dark Web (Web Gelap),” katanya. 

“Kami memiliki 2,5 juta penayangan di minggu pertama dan kami sangat terbuka untuk bisnis.” Telegram sejauh ini merupakan aplikasi perpesanan dan berita berbahasa Rusia yang paling populer. Itu juga dianggap sebagai tempat yang jauh lebih bebas bagi orang Rusia untuk bertukar informasi daripada internet negara itu, yang dikontrol ketat oleh Kremlin.