RIAU24.COM -BENGKALIS - Mahasiswa KKN Integrasi Desa Berancah bersama Tim Pengabdian Pascasarjana Universitas Riau (Unri) mensosialisasikan pemanfaatan tanaman kumis kucing kepada warga Desa Berancah, Kecamatan Bantan, Bengkalis.

Sosialisasi dilaksanakan di Aula Kantor Desa Berancah, Sabtu, 15 Juli 2023, diikuti ibu-ibu penggerak kesejahteraan keluarga dan sejumlah pemudi desa.

Fokus sosialisasi adalah bagaimana memanfaatkan tanaman kumis kucing sebagai minuman obat herbal.

Dalam kegiatan ini, Tim Pengabdian Pascasarjana Unri dipimpin Prof. Dr. Ir. Zulkarnaini, Dosen Pembimbing Lapangan, dr. Suyanto.

Sedangkan Tim KKN Integrasi Unri meliputi, Mohamad Khalil Safan Fakultas Kedokteran, Faira Fidella Fakultas Kedokteran, Farah Aulia Fakultas Kedokteran, Regina Okto Haryati FKIP, Endah Melani FKIP, Ambi Egi Ardiyo Fakultas Pertanian, Lamtiar Fakultas Pertanian, Dzaky Fiantino Fakultas Teknik, Rahman Hidayah Fakultas Teknik.

Dosen Pembimbing Lapangan, dr. Suyanto memaparkan, Orthosiphon aristatus atau dikenal dengan nama kumis kucing merupakan salah satu tanaman obat asli Indonesia yang mempunyai manfaat dan kegunaan yang cukup banyak dalam menanggulangi berbagai penyakit.

"Daun kumis kucing dapat dijadikan obat saat diolah menjadi teh herbal. Ada berbagai macam kandungan yang mampu menjaga kesehatan tubuh dan mengobati penyakit, seperti mencegah tekanan darah tinggi, mengatasi masalah pada ginjal, mengatasi diabetes serta mengatasi jamur," terangnya.

Ketua Tim KKN Integrasi Unri, Mohamad Khalil Safan mengungkapkan, selama ini masyarakat banyak yang belum mengetahui khasiat kumis kucing, karena itu perlu dilakukan upaya sosialisasi dan pelatihan.

"Kami jelaskan apa saja khasiat, cara penanaman dan pengolahan pasca panen, pemanfaatan dan pemasarannya. Pada kegiatan ini kami juga memberikan bibit tanaman kumis kucing, dan minuman olahan kumis kucing kepada peserta, dan kami akan melakukan sosialisasi ini secara berkala,"pungkas Khalil.