Anaknya Alami Trauma Usai Dikeluarkan Sepihak Oleh Sekolah, Wali Murid Laporkan SD IT Imam Syafi'i Pekanbaru ke PPPA
Mirwan mengatakan selain melaporkan ke PPPA, pihaknya katanya juga akan melaporkan ke polisi dan dinas pendidikan untuk diberi sanksi tegas.
"Karena bukan sedikit uang yang dikeluarkan untuk sekolah disitu. Seharusnya ada keadilan disana antara kewajiban dan hak. Dengan adanya proses ini kami berharap dinas pendidikan memberikan perhatian dengan memberikan sanksi tegas kepada sekolah tersebut, apalagi anak-anak tidak tahu menahu dan hanya menyampaikan haknya yang tidak didapatkanya di sekolah,"pintanya.
Sementara itu, ditempat yang sama Kharisma Risanda orang tua murid, sangat menyesalkan sikap pihak sekolah Imam Syafi'i yang membuat anaknya mengalami pukulan mental. Dia berharap dinas pendidikan mengambil sikap terhadap masalah ini.
"Dia mengeluarkan anak saya tanpa panggilan atau surat peringatan atau mediasi. Padahal kita sudah memberikan kewajiban kita tapi mereka tidak memberikan hak kita,"pungkasnya.
Ditanya kondisi anak kliennya yang dikeluarkan secara sepihak oleh SD IT Imam Syafi'i, Mirwan mengatakan saat ini masih terganggu meskipun sudah pindah ke sekolah lain.
"Dan hari Jumat akan dilakukan pemeriksaan psikologi oleh pihak PPPA,"tutupnya.