Klaim Rusia: 3 Tewas Dalam Serangan Pesawat Tak Berawak Ukraina di Daerah Perbatasan
RIAU24.COM - Rusia dan Ukraina terus terlibat dalam serangan pesawat tak berawak tanpa henti. Kremlin pada hari Rabu (23 Agustus) mengatakan telah menggagalkan serangan pesawat tak berawak Ukraina di ibu kota Moskow tetapi tiga orang tewas dalam serangan lain di Rusia dekat perbatasan Ukraina.
Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov turun ke media sosial untuk menginformasikan tentang serangan pesawat tak berawak.
"Tiga warga sipil tewas. Pasukan Ukraina meluncurkan alat peledak melalui pesawat tak berawak ketika orang-orang berada di jalan," kata Gladkov, yang menambahkan pesawat tak berawak itu menghantam sebuah sanatorium di sebuah desa.
Sementara itu, kementerian pertahanan mengklaim bahwa pasukan pertahanan udaranya telah menembak jatuh dua pesawat tak berawak yang melayang di atas distrik Mozhaisky dan Khimki di Moskow.
Yang ketiga tampaknya macet dan di luar kendali ketika menabrak gedung bertingkat tinggi yang sedang dibangun di kawasan bisnis Moskow. Distrik yang sama dilanda dua kali dalam tiga hari, pada awal bulan.
Kyiv jarang bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak dan belum mengomentari klaim Rusia sampai pembaruan terakhir.
Sementara kedua belah pihak telah terlibat dalam banyak serangan pesawat tak berawak sejak perang pertama kali pecah pada Februari tahun lalu, intensitasnya telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Para ahli mengatakan bahwa pembatalan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam oleh Moskow mungkin telah menambah lebih banyak kepahitan bagi kedua belah pihak.
Sejak pembatalan itu, Moskow telah menyerang kota-kota pelabuhan Ukraina sementara Kyiv menargetkan Moskow dan daerah perbatasan menggunakan drone.
Contoh serangan drone sebelumnya
Ini bukan contoh pertama ketika Rusia menuduh Ukraina menargetkan ibu kota menggunakan drone. Pada bulan Mei, Kremlin mengklaim diserang oleh pesawat tak berawak Ukraina yang dianggap sebagai upaya terhadap kehidupan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pada saat itu, Kremlin menggambarkan insiden itu sebagai serangan teroris yang direncanakan dan upaya pembunuhan terhadap presiden Rusia.
"Malam ini, rezim Kyiv mencoba serangan pesawat tak berawak di kediaman Kremlin Presiden Federasi Rusia. Dua drone diarahkan ke Kremlin," kata layanan pers dalam sebuah pernyataan.
(***)