Update: Setidaknya 6 Orang Tewas dalam Bentrokan Baru di Kamp Palestina di Lebanon
RIAU24.COM - Setidaknya enam orang dinyatakan tewas dan enam lainnya terluka dalam bentrokan baru di kamp terbesar Palestina, Libanon Pada 13 September 2023.
Menurut organisasi Bulan Sabit Merah Palestina untuk cabang Lebanon, Imam Hallak mengatakan bahwa pertempuran baru di kamp Ein al-Hilweh menewaskan enam orang dan melukai 13 orang.
Sejak bentrokan pecah pada Kamis pekan lalu, sedikitnya 15 orang dinyatakan tewas.
Ein al-Hilweh, kamp pengusi Palestina terbesar di lebanon ini terletak di pinggiran kota selatan Sidon.
Kamp ini menurut laporan menampung kurang lebih 63.000 orang.
Daerah ini menjadi titik awal terjadinya bentrokan, sejak pemimpin faksi fatah dan empat pengawalnya terbunuh.
Kelompok kuat Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon telah berulang kali mendesak penghentian pertempuran tetapi tidak membuahkan hasil.
Azzam al-Ahmad dari Fatah dan Mussa Abu Marzuk dari Hamas juga bertemu di kedutaan Palestina di Beirut pada Selasa malam 12 September 2023.
Mereka membicarakan tentang mempertahankan gencatan senjata tetapi situasinya berubah dengan cepat pada hari Rabu.
Laporan PBB menyatakan bahwa sebagian besar orang di kamp Ein al-Hilweh adalah warga Palestina yang keturunannya terpaksa meninggalkan rumah mereka pada tahun 1948 setelah negara Israel berdiri.
Sejak saat itu, bentrokan antar kelompok yang bersaing mengenai administrasi kamp tidak lagi menjadi fenomena yang jarang terjadi.
Menurut Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA), sejak bentrokan terjadi, ribuan orang telah meninggalkan kamp untuk mencari padang rumput yang lebih aman.
Apa itu Hizbullah?
Hizbullah adalah kelompok teror Syiah, yang sebagian besar beroperasi di Lebanon selatan, didukung oleh Iran.
Kelompok ini muncul selama 15 tahun Perang Saudara Lebanon dan melancarkan perang melawan Israel dengan mendukung faksi-faksi Palestina dan perjuangan mereka.
Selain di Inggris, Hizbullah telah dilarang di Kanada, Jerman, Inggris, Argentina, Honduras, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Kuwait. ***