Negara-negara Arab Mengutuk 'Perang Barbar' Israel Terhadap Warga Palestina di Gaza
RIAU24.COM - Arab Saudi dan negara-negara Muslim lainnya pada hari Sabtu (11 November), menyerukan segera diakhirinya perang yang sedang berlangsung di Gaza pada pertemuan puncak bersama di Riyadh.
Negara-negara itu juga mengutuk Israel atas serangan balasannya dan menyatakan bahwa Tel Aviv memikul tanggung jawab atas kejahatan terhadap Palestina.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, mengumpulkan para pemimpin Arab dan Muslim untuk KTT ketika kerajaan itu menggunakan dampaknya untuk mendorong Amerika Serikat dan Israel untuk mengakhiri konflik di Gaza yang dilanda perang.
Para pemimpin termasuk Presiden Turki Tayyip Erdogan, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Presiden Suriah Bashar al-Assad, dan Presiden Iran Ebrahim Raisi menghadiri KTT tersebut.
"Mengutuk perang terhadap saudara-saudara kita di Palestina," kata Pangeran Mohammed
Pangeran Mohammed mengatakan kerajaan memperkuat kecaman dan penolakan kategoris terhadap perang barbar ini melawan saudara-saudara kita di Palestina.
"Kami menghadapi bencana kemanusiaan yang membuktikan kegagalan Dewan Keamanan dan masyarakat internasional untuk mengakhiri pelanggaran mencolok Israel terhadap hukum internasional," katanya dalam pidato di KTT.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa Palestina menghadapi perang genosida lebih lanjut menyerukan AS untuk mengakhiri agresi Israel.
Presiden Iran Ebrahim Raisi memuji Hamas
Menyuarakan dukungan untuk kelompok militan Palestina Hamas karena meluncurkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, Raisi mendesak negara-negara Islam untuk menjatuhkan sanksi minyak dan barang di Tel Aviv.
"Tidak ada cara lain selain melawan Israel, kami mencium tangan Hamas atas perlawanannya terhadap Israel," katanya dalam pidatonya.
Pada kunjungan pertamanya ke Arab Saudi, setelah kedua negara sepakat untuk memperbaiki hubungan pada bulan Maret, Raisi mengatakan negara-negara Islam harus menunjuk tentara Israel sebagai ‘organisasi teroris’ karena perilakunya di Gaza.
Kedua pemimpin, Pangeran Mohammed bin dan Raisi juga mengadakan pertemuan pertama mereka di sela-sela KTT Bersama Islam Arab.
Negara-negara menolak klaim 'pertahanan diri' Israel
Deklarasi akhir menolak klaim Israel yang menjuluki serangan balasannya sebagai tindakan membela diri, menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk mengadopsi resolusi yang menentukan dan mengikat untuk menghentikan agresi Israel.
Ini juga mengabaikan resolusi politik masa depan untuk perang yang akan membuat Gaza terpisah dari Tepi Barat yang diduduki Israel.
(***)