RIAU24.COM - Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) yang memiliki pengetahuan tentang data intelijen menuduh kelompok pejuang Palestina Hamas memiliki pusat komando di bawah Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza. 

Ia juga menuding bahwa Hamas menggunakan bahan bakar yang ditujukan untuk rumah sakit untuk kepentingan kelompok di sekitar rumah sakit terbesar di Gaza itu.

Rumah sakit yang ada di Gaza City itu menjadi fokus operasi darat Israel sejak akhir bulan lalu.

Lebih dari 240 orang, yang terdiri atas warga sipil dan tentara Israel juga sejumlah warga negara asing, dilaporkan kini disandera oleh Hamas di Jalur Gaza.

Menantang tuduhan itu, Hamas mengundang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelidiki langsung rumah sakit yang dimaksud.

Seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (15/11). Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner, secara terpisah menuturkan kepada CNN, bahwa rumah sakit dan kompleksnya bagi Hamas telah menjadi 'pusat operasi mereka, bahkan mungkin jantung yang berdetak dan mungkin bahkan pusat gravitasi'.