Amandel Bengkak: Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengatasi
RIAU24.COM - Amandel bengkak umumnya adalah gejala dari radang amandel atau tonsilitis. Namun selain tonsilitis, amandel bengkak juga disebabkan oleh beberapa penyakit atau masalah lain. Simak artikel ini untuk mengetahui penyebab amandel bengkak, termasuk penyakit yang berkaitan dan faktor risikonya. Ketahui pula cara mengatasi jika mengalami amandel bengkak.
Apa Itu Amandel Bengkak?
Dikutip dari Healthline, amandel tersusun dari massa jaringan lunak, berbentuk oval, yang terletak di setiap sisi tenggorokan. Amandel termasuk bagian dari sistem limfatik.
Sistem limfatik bertugas membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. Amandel juga demikian. Dia bertugas melawan virus dan bakteri yang masuk melalui mulut.
Ketika amandel terinfeksi virus atau bakteri, makan Anda akan mengalami amandel bengkak. Amandel bengkak ini sering disebut dengan tonsilitis atau radang amandel.
Penyebab Amandel Bengkak
Penyebab amandel yang umum adalah infeksi virus atau bakteri. Namun beberapa penyakit lain juga bisa menyebabkan amandel bengkak.
Berikut ini beberapa penyebab dan faktor risiko terkait amandel bengkak, yang dirangkum dari Medical News Today dan laman Prevention:
1. Radang Amandel Akut
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, amandel bengkak merupakan gejala umum dari radang amandel atau tonsilitis. Ini terjadi karena infeksi virus yang membuat pembengkakan dan munculnya lapisan abu-abu yang menutupi amandel.
Gejala lain yang biasanya menyertai, di antaranya sakit kepala, demam, kelelahan, bau mulut, dan kehilangan nafsu makan. Radang amandel mungkin terjadi hanya pada satu sisi.
2. Radang Tenggorokan
Amandel bengkak juga mungkin terjadi akibat radang tenggorokan. Kemungkinan penyebabnya adalah infeksi bakteri Streptococcus pyogenes. Gejala lain dari kondisi ini antara lain sakit kepala dan sakit perut.
Virus juga mungkin menyebabkan radang tenggorokan. Gejala yang mungkin ditimbulkan seperti batuk, pilek, dan sariawan.
3. Infeksi Virus Lain
Sejumlah virus juga bisa menginfeksi hingga menyebabkan amandel bengkak. Beberapa virus ini adalah:
Adenovirus, yaitu virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan, termasuk pilek, pneumonia, bronkitis, serta infeksi amandel secara berulang.
Virus Epstein-Barr, yaitu virus yang menyebar lewat cairan tubuh, seperti air liur. Selain amandel bengkak, gejala lainnya adalah demam, kelelahan, dan ruam kulit.
Influenza, yaitu virus yang menyebabkan gejala batu, sakit tenggorokan, demam, nyeri tubuh, hingga amandel bengkak.
Measles atau campak, yaitu virus yang menyebabkan gejala ruam di wajah, amandel bengkak, demam tinggi, batuk, dan bintik-bintik putih kecil di bagian dalam mulut.
Selain bengkak, amandel juga mungkin terasa memenuhi tenggorokan. Mungkin Anda mengalami tonsilolith atau batu amandel.
Gejalanya adalah muncul bintik-bintik kuning-putih yang merupakan penumpukan sisa makanan kecil yang menumpuk di celah-celah amandel.
5. Alergi
Sebagian orang memiliki alergi yang menyebabkan iritasi dan peradangan pada tenggorokan, misalnya akibat debu atau polusi udara.
Yang dapat menyebabkan amandel bengkak adalah ketika ini terjadi bersamaan dengan sinusitis seseorang hingga memicu peradangan pada saluran napas bagian atas, paru-paru, dan kerongkongan, yang kemudian bergejala amandel bengkak.
6. Asam Lambung
Refluks yang dapat mempengaruhi tenggorokan adalah refluks laringofaringeal atau LPR yang terjadi akibat pola makan yang buruk, Asam lambung yang naik dan masuk ke tenggorokan secara teratur, akan menyebabkan rasa terbakar, iritasi, dan dapat menyebabkan amandel bengkak dan sakit.
7. Penyakit Seksual
Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti sifilis atau gonore dapat memunculkan gejala di area tenggorokan.
Sifilis biasanya menyebabkan luka di bagian belakang tenggorokan, Sedangkan gonore lebih halus dan dapat berupa nyeri mulut dan rasa terbakar di tenggorokan.
8. Kanker
Kemungkinan penyebab lain adalah kanker, namun ini jarang terjadi. Amandel bengkak harus diwaspadai ketika terus berlanjut atau memburuk dari waktu ke waktu. Segera temui dokter karena ini bisa jadi gejala kanker orofaring, yaitu kanker yang terjadi di kepala dan leher.
Benjolan kanker pada amandel biasanya tidak disertai demam. Beberapa gejala yang dapat mengindikasikan kanker antara lain sakit tenggorokan, kesulitan menelan, mengunyah, sulit bernapas, sakit telinga, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, dan benjolan di leher atau tenggorokan.
Faktor Risiko
Dikutip dari Healthline, faktor risiko yang berkaitan dengan amandel bengkak adalah faktor usia. Anak-anak dan remaja lebih rentan mengalami amandel bengkak akibat tonsilitis.
- Pada anak usia 5-15 tahun, radang amandel biasa disebabkan oleh bakteri.
- Pada anak usia 5 tahun ke bawah, radang amandel biasa disebabkan oleh virus.
Cara Mengatasi Amandel Bengkak
Amandel bengkak akibat virus biasanya dapat sembuh dengan sendirinya seiring peningkatan imun tubuh.
Namun untuk mengurangi gejala sakit atau tak nyaman, Anda bisa membeli obat di apotek atau melakukan beberapa tindakan di rumah.
Obat Apotek
Beberapa obat apotek untuk mengatasi amandel bengkak dapat dibeli secara bebas, namun ada pula yang harus menggunakan resep dokter. Berikut ini beberapa obat yang biasa digunakan untuk amandel bengkak:
- Tablet hisap yang menenangkan tenggorokan
- Larutan antiseptik
- Obat pereda nyeri
- Semprotan mati rasa untuk tenggorokan
- Antibiotik untuk mengatasi radang akibat bakteri
Penanganan di Rumah
Anda juga bisa melakukan beberapa tindakan di rumah untuk meredakan gejala dan mempercepat penyembuhan. Beberapa tindakan tersebut seperti:
- Banyak istirahat
- Minum air atau jus yang encer
- Minum teh hangat dengan madu atau sup ayam bening hangat
- Berkumur dengan air garam hangat
- Melembabkan udara ruangan dengan humidifier atau panci berisi air mendidih
Demikian tadi informasi lengkap mengenai amandel bengkak, mulai dari penyebab, termasuk penyakit yang berkaitan dan faktor risiko, serta cara mengatasinya. ***