Perang Israel-Hamas: Inggris Akan Lakukan Pengawasan Atas Israel dan Gaza Tuk Cari Situs Sandera Hamas
RIAU24.COM - Kementerian pertahanan Inggris mengatakan pada hari Sabtu (2 Desember) bahwa mereka akan melakukan penerbangan pengawasan atas Israel dan Gaza untuk mencari lokasi yang digunakan oleh Hamas untuk sandera.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian pertahanan mengatakan, "Untuk mendukung kegiatan penyelamatan sandera yang sedang berlangsung, Kementerian Pertahanan Inggris akan melakukan penerbangan pengawasan di Mediterania Timur, termasuk beroperasi di ruang udara di atas Israel dan Gaza."
Kementerian itu mengatakan bahwa pesawat pengintai itu tidak bersenjata, menambahkan mereka tidak akan memiliki peran tempur, dan akan ditugaskan semata-mata untuk menemukan sandera.
"Hanya informasi yang berkaitan dengan penyelamatan sandera yang akan diteruskan ke otoritas terkait yang bertanggung jawab atas penyelamatan sandera," tambah pernyataan itu.
Kementerian itu juga mengatakan bahwa mereka telah bekerja dengan mitra di seluruh wilayah untuk menjamin pembebasan sandera, termasuk warga negara Inggris, yang diculik. "Keselamatan warga negara Inggris adalah prioritas utama kami," katanya.
Pemerintah: 12 warga negara Inggris tewas sejak perang 7 Oktober
“Dua belas warga negara Inggris telah tewas sejak perang antara Israel dan Hamas dimulai pada 7 Oktober,” kata Downing Street, menambahkan lima masih hilang.
Menurut sebuah laporan oleh The Guardian, beberapa warga negara Inggris yang hilang diyakini telah diculik, tetapi pemerintah tidak mengkonfirmasi berapa banyak.
Seminggu setelah konflik dimulai, pemerintah mengumumkan bahwa unit militer akan dikerahkan ke Mediterania timur untuk mendukung Israel, memperkuat stabilitas regional dan mencegah eskalasi.
Pada hari Jumat, Perdana Menteri Rishi Sunak bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II dan mengatakan bahwa Inggris terus menekan Israel tentang perlunya mematuhi Hukum Humaniter Internasional dan menahan kekerasan pemukim di Tepi Barat.
"Perdana Menteri menegaskan kembali komitmen Inggris untuk bekerja menuju resolusi abadi untuk konflik yang memberikan martabat, perdamaian dan keamanan bagi Israel dan Palestina," kata kantor Sunak dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan Sunak datang ketika pertempuran diperbarui antara Israel dan Hamas setelah berakhirnya gencatan senjata selama seminggu yang dimulai pada 24 November.
Sejak gencatan senjata berakhir, militer Israel mengatakan bahwa mereka melakukan lebih dari 400 serangan, dengan Hamas mengatakan setidaknya 240 orang telah tewas, kantor berita AFP melaporkan.
Pemboman Israel di Jalur Gaza berlanjut pada hari Minggu. Hamas mengatakan bahwa sedikitnya tujuh orang tewas dalam pemboman Israel Minggu pagi di dekat perbatasan selatan Gaza dengan Mesir.
(***)