5 Jenazah Pendaki Gunung Marapi Teridentivikasi, Penyebab Meninggal Diduga Karena...
RIAU24.COM - Hingga Selasa, 5 Desember 2023, tim forensik (DVI/Disaster Victim Identivication) dari Polda Sumatera Barat telah berhasil mengidentivikasi identitas lima jenazah pendaki yang menjadi korban Erupsi Gunung Marapi yang terjadi dua hari lalu.
Sementara untuk jenazah lainnya, saat ini tim forensik tengah menunggu ketibaannya di RS Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi. Hal itu lantaran tim gabungan mengalami kendala dalam evakuasi disebabkan Marapi terus menyemburkan abu, kemarin.
Tim forensik Polda Sumbar pun standby di RSAM menunggu kedatangan jenazah lainnya, yang sementara ini tercatat berjumlah 11 orang. Sampai kemarin, RSAM sudah menerima lima jenazah diantaranya dan sudah diidentivikasi.
"Sampai sekarang baru lima jenazah, yang lainnya pagi ini diturunkan," kata Kasubid Dokpol Biddokes Polda Sumbar Dokter Eka Purnamasari dikonfirmasi Riau24.com, Selasa pagi.
Identitas kelimanya, antara lain empat laki-laki dan satu perempuan. Masing-masing bernama Muhammad Adan (21) asal Pekanbaru, M Teguh Amanda (19) asal Padang, Nazatra Adzin Mufadol (22) asal Pekanbaru, M Alfikri (19) asal Padang dan Nurva Afitri (27) asal Padang Pariaman.
Dokter Eka menggambarkan, para korban meninggal dunia diduga disebabkan benturan dan kekurangan oksigen yang memicu gangguan pernafasan. Demikian pula, saat erupsi pada Minggu sore lalu, Marapi memuntahkan abu beserta material lainnya, yang berkemungkinan bisa menciderai siapapun dalam radius tertentu.
Sebagian korban juga mengalami luka bakar. Ini dimungkinkan terjadi karena suhu panas dari abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Marapi.
Adapun abu vulkanik memiliki kandungan yang cukup berbahaya bagi kesehatan manusia. Hal ini dikarenakan, kandungan lapisan asamnya yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan, batuk, iritasi pada paru-paru, mata, bahkan kulit tubuh.