Psikolog Beberkan 6 Tips Hindari Kecanduan Medsos demi Mental Sehat
RIAU24.COM - Di era digital ini, media sosial telah menjadi bagian kehidupan banyak orang. Hal ini menyebabkan kesehatan mental menjadi rentan terpengaruh akibat interaksi intens yang berujung kecanduan dunia maya.
Menurut psikolog klinis Rafika Syaiful, M Psi, kecanduan media sosial merupakan dampak negatif yang umum dialami. Ia menyoroti bahwa kecanduan ini muncul akibat perhatian berlebih terhadap platform media sosial, yang pada akhirnya dapat memicu sejumlah masalah, termasuk masalah psikologis.
"Kecanduan media sosial itu kan berarti adanya perhatian yang berlebih terhadap media sosial yang akhirnya dapat mengganggu aktivitas sosial, seperti seseorang kalau adiksi media sosial pasti kegiatan pekerjaannya terganggu, hubungan sosial, terus juga kalau itu berlarut-larut bisa akhirnya mempengaruhi kesehatan dan juga kesejahteraan psikologinya," jelasnya.
Berselancar di media sosial seringkali memicu kecanduan karena menyebabkan perasaan senang. Ketika seseorang berinteraksi dengan platform tersebut, otak akan merespons dengan meningkatkan produksi hormon dopamin yang berkaitan erat dengan perasaan senang. Fenomena ini membuat otak kita membentuk kaitan positif antara penggunaan media sosial dan kebahagiaan.
"Ketika kamu mengalami peningkatan dopamin setelah menggunakan sosmed, otak tuh akhirnya mengidentifikasi sebagai hal yang bermanfaat, akhirnya harus diulangi secara terus menerus. Itu yang menyebabkan kenapa seseorang akhirnya adiksi sama media sosial," terangnya.
Berikut adalah 6 tips untuk menghindari kecanduan dan gangguan mental akibat media sosial yang disarankan oleh psikolog:
1. Buat komitmen dengan diri sendiri
Tentukan batasan waktu dalam penggunaan media sosial sehari-hari. Dengan membuat komitmen pribadi, seperti mengatur waktu maksimal bermedsos harian, dapat membantu menghindari kecanduan dan melatih kontrol diri yang lebih baik.
2. Perbanyak aktivitas di dunia nyata
Untuk mengurangi ketergantungan pada media sosial, Psikolog Rafika merekomendasikan untuk memperbanyak aktivitas nyata dan fisik, seperti olahraga. Melibatkan diri dalam kegiatan langsung dan menemukan hobi baru dapat membantu mengurangi ketergantungan dengan dunia maya.
3. Pelajari hal baru dan buat target
Membuat target atau goals untuk mempelajari hal-hal baru di luar dunia digital dapat membantu mengalihkan perhatian dari media sosial. Ini juga dapat memberikan rasa pencapaian dan memotivasi untuk fokus pada hal-hal positif.
"Coba buat juga setting goals, kayak apa sih hal baru yang mau kamu pelajari setiap minggunya atau setiap bulannya. itu membuat kamu jadinya less ngeliat gadget," sarannya.
4. Sadari kelebihan dan keterbatasan diri
Kesadaran terhadap kelebihan dan keterbatasan diri sendiri membantu dalam menghindari perbandingan yang tidak sehat dengan orang lain di media sosial. Hal ini membuka pintu untuk penerimaan diri dan meningkatkan kesejahteraan mental.
"Jadi kita harus tau juga, nggak bisa nih kita ngebandingin diri kita dengan orang lain karena pasti kondisinya tuh beda. Jadi kita sadari dulu nih kelebihan dan keterbatasan diri kita," jelasnya
5. Evaluasi informasi yang didapat
Untuk menghindari 'kena mental' saat bermedsos, Psikolog Rafika menyarankan untuk tetap kritis dan mengasah jiwa investigatif ketika mendapatkan suatu informasi. Jaga kualitas konten yang dikonsumsi di media sosial dengan mencari sumber informasi yang dapat dipercaya dan hindari terjebak dalam informasi yang tidak relevan atau merugikan.
6. Journaling untuk mengelola diri
Psikolog Rafika menyarankan untuk melakukan journaling sebagai alat untuk merefleksikan diri. Pasalnya, dengan menulis, seseorang dapat lebih sadar terhadap pikiran dan perasaannya. Hal ini membantu mengidentifikasi pola perilaku dan menjaga kesejahteraan mental seseorang.***