JK Ajak Masyarakat Pilih Capres Anies Baswedan yang Punya Etika dan Tidak Pemarah
RIAU24.COM - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) resmi menyatakan dukungannya terhadap pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) pada Pilpres 2024 mendatang.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan agar masyarakat dapat memilih pemimpin yang tidak pemarah.
"M. Jusuf Kalla tidak ingin mengomentari calon lainnya, tetapi dirinya memberikan edukasi dan tips memilih presiden agar rakyat memilih yang etikanya baik, tidak pemarah," ujar Juru Bicara JK, Husain Abdullah mengutip dari Jawapos, Rabu (20/12).
Hal itu berarti, katanya, calon pemimpin itu tak anti dengan kritik dan dapat menerimanya dengan bijak.
"Karena di mata Jusuf Kalla, seorang pemimpin tidak boleh pemarah. Karena yang pemarah dapat membahayakan bangsa ini yang secara historis pernah diwarnai konflik dalam negeri, seperti di Papua, Aceh, Poso, Ambon dan di Kalimantan," jelas Husain.
Selain itu, ia menerangkan bahwa eks Wakil Presiden di dua periode yang berbeda itu juga menyampaikan bahwa capres-cawapres mesti adil dan mengerti masalah ekonomi dasar.
"Seorang pemimpin tidak boros asal belanja karena dapat membuat negeri bangkrut,"pungkas Husain.
Sebelumnya, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memutuskan melabuhkan pilihannya pada pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024.
JK secara tegas menyatakan dukungannya secara terbuka dalam agenda silaturahmi dengan komunitas relawan, pimpinan partai pengusung. dan pendukung AMIN di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (19/12).
zxc2
Juru Bicara JK, Husain Abdullah mengatakan, pernyataan terbuka tersebut disampaikan sebagai bentuk rasa tanggung jawab moral dirinya agar rakyat tidak salah dalam memilih orang nomor satu dan dua yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan.
"Selama ini ia menyampaikan dirinya netral, tetapi sebagai warga negara, Pak JK tentunya memiliki pilihan politik. Dan berdasarkan track record Anies Baswedan yang ia ketahui, Pak JK berkeyakinan jika Anies adalah orang yang tepat memimpin Indonesia ke depan," ujarnya. Rabu (20/12).