Perang Israel-Hamas, Benjamin Netanyahu: Kami Tidak Akan Berhenti Sampai Menang
RIAU24.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis (21 Desember) mengatakan bahwa serangan balasan Israel di Gaza tidak akan berhenti sampai tujuan tercapai.
Netanyahu mengatakan bahwa pasukan Israel akan berjuang sampai Hamas dihancurkan dan semua sandera yang tersisa yang ditawan oleh kelompok militan Palestina pada 7 Oktober dibebaskan.
"Kami berjuang sampai kemenangan. Kami tidak akan menghentikan perang sampai kami mencapai semua tujuannya menghancurkan Hamas dan membebaskan semua sandera kami," kata Netanyahu.
"Apa yang saya sarankan untuk Hamas sangat sederhana: Menyerah atau mati. Mereka tidak akan punya pilihan lain," katanya.
"Dan setelah kita menghancurkan Hamas, saya akan melakukan segala daya saya untuk memastikan bahwa Gaza tidak menimbulkan ancaman bagi Israel. Bukan 'Hamas-istan' dan bukan 'Fatah-istan' (mengacu pada partai yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berbasis di Ramallah)," tambah PM Israel.
Hamas mengatakan tujuan Israel untuk menghilangkannya 'ditakdirkan gagal'
Di sisi lain, kelompok militer Palestina pada hari Kamis mengklaim bahwa tujuan militer Israel untuk menghilangkannya di daerah kantong Palestina yang terkepung ditakdirkan untuk gagal.
Abu Obeida, juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, mengatakan dalam sebuah rekaman audio bahwa pembebasan sandera lebih lanjut yang ditahan di Gaza bergantung pada penghentian agresi.
“Baik serangan Israel yang terus berlanjut maupun operasi militer langsung tidak akan membawa pulang para sandera,” katanya.
"Tidak mungkin membebaskan tahanan musuh hidup-hidup kecuali dengan mengadakan negosiasi," tambahnya lagi.
Menurut otoritas Israel, 129 sandera tetap ditahan di Gaza.
Abu Obeida lebih lanjut mengatakan bahwa tidak ada alternatif untuk negosiasi, memperingatkan bahwa tembakan Israel dapat menyebabkan kematian lebih banyak sandera.
Dia kemudian menggali pemimpin Israel dengan mengatakan bahwa keputusan mereka menghindari menghadapi dan mengakui kebenaran.
Setelah merilis rekaman juru bicara itu, sayap bersenjata Hamas juga berbagi video yang memamerkan tiga sandera Israel, yang mereka klaim telah tewas dalam serangan Israel.
Pertempuran di Gaza sejauh ini telah merenggut nyawa sedikitnya 1.140 orang, sebagian besar warga sipil di Israel dengan Hamas mengambil sekitar 250 sandera.
(***)