Presiden Iran, Ebrahim Raisi: Israel Pasti Akan Terima Ganjaran Karena Telah Membunuh Jenderal Senior
RIAU24.COM - Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan pada hari Senin (25 Desember) bahwa Israel pasti akan menerima ganjaran karena telah melakukan pembunuhan seorang jenderal senior Garda Revolusi di Suriah.
Dalam sebuah pernyataan, Raisi mengatakan, "Tanpa diragukan lagi, tindakan ini adalah tanda lain dari frustrasi, ketidakberdayaan dan ketidakmampuan rezim Zionis yang merebut (Israel) di wilayah tersebut." Dia menambahkan bahwa Israel pasti akan membayar kejahatan ini.
Sebuah laporan oleh media pemerintah Iran menyebutkan kematian Razi Moussavi. Media menggambarkannya sebagai salah satu penasihat paling berpengalaman dari Pasukan Quds, yang merupakan lengan asing Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).
Kantor berita resmi IRNA Teheran melaporkan bahwa Moussavi tewas dalam serangan oleh rezim Zionis beberapa jam yang lalu di distrik Zeinabiyah di pinggiran kota Damaskus.
Dia menggunakan nama yang berbeda untuk Sayyida Zeinab, yang berada di selatan ibukota Suriah.
Menurut IRNA, jenderal itu aktif di bidang memberikan dukungan logistik kepada poros perlawanan di Suriah.
Dalam sebuah pernyataan, IRGC mengonfirmasi kematian Moussavi, menyatakan bahwa jenderal yang dia katakan dia tewas dalam serangan rudal dan bersumpah bahwa Israel akan membayar kejahatan ini.
Pernyataan itu juga menambahkan bahwa Moussavi adalah pendamping Jenderal Qassem Soleimani, komandan Quds Iran yang tewas di Baghdad dalam serangan pesawat tak berawak AS pada tahun 2020.
Minggu depan Iran akan menandai ulang tahun keempat pembunuhan Soleimani.
Televisi pemerintah Iran mengatakan Moussavi menjadi sasaran tiga rudal dan menayangkan rekaman yang menunjukkan asap membubung dari daerah serangan.
Sejak perang saudara Suriah dimulai pada 2011, Israel telah meluncurkan ratusan serangan udara ke tetangga utaranya.
Sebagian besar, telah menargetkan pasukan yang didukung Iran dan pejuang Hizbullah serta posisi tentara Suriah.
Sejak perang dimulai melawan Hamas tahun ini pada bulan Oktober, Israel telah mengintensifkan serangan di sana, terutama terhadap Hizbullah. Israel hampir tidak mengomentari serangan yang dilaporkan di Suriah.
(***)