Apa Itu Norovirus? Penyakit Zoonosis yang Menyebar di Negara Bagian AS
RIAU24.COM - Virus baru sedang berkeliaran di Amerika Serikat, yang disebut 'norovirus', yang merupakan jenis virus perut atau flu perut.
Sesuai data terbaru yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), virus ini menyebar dengan cepat di wilayah timur laut AS.
Badan kesehatan masyarakat negara itu menyatakan bahwa rata-rata tiga minggu tes positif untuk norovirus di wilayah tersebut telah mencapai 13,9 persen dalam beberapa minggu terakhir, lapor outlet media The Hill.
Mengutip saran CDC, outlet tersebut menyebutkan bahwa individu dapat tertular norovirus beberapa kali sepanjang hidup mereka karena adanya berbagai jenis virus.
"Satu jenis norovirus mungkin tidak melindungi Anda dari jenis lain," kata penasihat itu.
Menurut data dari CDC, norovirus bertanggung jawab atas sekitar 19 hingga 21 juta penyakit per tahun di Amerika Serikat, dengan musim puncak biasanya terjadi dari November hingga April.
Setiap tahun, ada sekitar 109.000 rawat inap dan 900 kematian yang terkait dengan norovirus, dengan orang dewasa yang lebih tua menjadi target utama.
Inilah semua yang perlu Anda ketahui tentang virus:
Apa itu Norovirus?
Sesuai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), norovirus adalah salah satu penyebab utama gastroenteritis akut di seluruh dunia, yang mengakibatkan gejala seperti diare dan muntah mendadak.
Virus ini menunjukkan tingkat penularan yang tinggi dan menyebar melalui air, makanan, dan permukaan yang terkontaminasi.
Seperti dilaporkan oleh berbagai departemen kesehatan, gejala awal virus adalah muntah dan / atau diare di samping sakit kepala dan nyeri tubuh.
Meskipun virus biasanya memiliki efek ringan pada orang sehat, dapat menyebabkan penyakit perut parah pada anak-anak, orang tua, dan orang-orang dengan kondisi medis lainnya.
Gejala
Gejala infeksi norovirus biasanya meliputi:
- Mual
- Muntah
- Diare
- Kram perut
- Demam ringan: Peningkatan suhu tubuh ringan.
- Sakit kepala
- Nyeri dan kelelahan tubuh
Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam waktu 12 hingga 48 jam setelah terpapar virus dan dapat berlangsung selama 1 hingga 3 hari.
Sangat penting untuk tetap terhidrasi dan beristirahat jika Anda mengalami gejala-gejala ini dan untuk mencari perhatian medis jika mereka menetap atau memburuk.
Tindakan pencegahan dan pencegahan
Mencegah infeksi norovirus melibatkan penerapan beberapa tindakan pencegahan untuk meminimalkan risiko paparan.
1. Kebersihan tangan
Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama setelah menggunakan toilet, mengganti popok, dan sebelum menyiapkan atau makan makanan. Pembersih tangan dengan setidaknya 60 persen alkohol juga dapat digunakan jika sabun dan air tidak tersedia.
2. Keamanan pangan: Praktikkan penanganan dan persiapan makanan yang aman. Cuci buah dan sayuran secara menyeluruh sebelum dikonsumsi, masak kerang secara menyeluruh sebelum makan, dan hindari menyiapkan makanan untuk orang lain jika Anda mengalami gejala norovirus.
3. Tetap di rumah saat sakit
Jika Anda memiliki gejala norovirus, seperti muntah atau diare, tinggal di rumah dari kantor, sekolah, atau kegiatan lain untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain. Tunggu setidaknya 48 jam setelah gejala teratasi sebelum kembali bekerja atau sekolah.
4. Pembuangan muntah dan feses yang tepat
Jika Anda atau orang lain muntah atau diare, segera bersihkan area tersebut menggunakan sarung tangan sekali pakai dan desinfektan. Cuci tangan Anda dengan seksama sesudahnya.
(***)