Duh! BPOM RI Temukan Lebih dari 100 Takjil Berbahaya, Mengandung Boraks-Formalin
RIAU24.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) kembali melakukan intensifikasi pengawasan makanan olahan dalam rangka menjaga keamanan pangan selama bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri. Salah satu yang menjadi pengawasan BPOM RI adalah takjil yang ramai dibeli oleh masyarakat selama Ramadan.
Plt Kepala BPOM RI Lucia Rizka Andalusia menuturkan bahwa pihaknya masih menemukan pedagang-pedagang yang menjual takjil menggunakan tambahan zat berbahaya.
"Takjil jajanan berbuka puasa ini sangat ramai. Kita tidak ingin di baliknya ternyata ada yang memberikan rasa tidak aman pada masyarakat atau bahkan membahayakan," ucap Rizka ketika ditemui awak media di Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024).
BPOM RI melakukan pengambilan 9.262 sampel takjil dari 3.749 pedagang di 1.057 titik lokasi pengawasan. Hasil pengawasan menemukan bahwa ada sekitar 1,10 persen temuan yang tidak sesuai dengan standar atau menggunakan bahan berbahaya.
Pihak BPOM menuturkan bahwa jumlah itu sedikit mengalami penurunan dibanding dengan tahun lalu. Hal ini menurutnya dikarenakan awareness masyarakat yang semakin baik terkait bahan-bahan pangan.
"Pelanggaran yang ditemukan itu masih ada takjil yang menggunakan bahan seperti formalin, boraks, hingga rhodamin. Ini menurun dari tahun sebelumnya sekitar 1,17 persen," sambungnya.