WHO Wanti-wanti Obat Sirup Demam dan Batuk yang Picu Ginjal Rusak
RIAU24.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti kasus baru temuan obat batuk sirup yang kembali terkontaminasi zat toksik. Kali ini obat yang diproduksi Johnson and Johnson disebut memiliki kandungan dietilen glikol yang tinggi dalam hasil pemantauan dan pengujian rutin tiga bulan terakhir otoritas kesehatan Nigeria, Afrika Selatan.
Badan kesehatan PBB ini mengatakan pihaknya mengeluarkan peringatan produk medis global untuk mendorong ketekunan otoritas nasional dalam pemeriksaan obat mengandung cemaran zat toksik.
Sirup Benylin yang ditarik di pasaran dibuat oleh J&J di Afrika Selatan pada Mei 2021, meskipun Kenvue (KVUE.N), sekarang memiliki merek tersebut setelah spin-off dari J&J tahun lalu.
J&J merujuk permintaan komentar ke Kenvue. Dalam pernyataan melalui email pada Jumat, Kenvue mengatakan pihaknya telah melakukan tes terhadap batch yang ditarik kembali oleh Nigeria dan tidak mendeteksi dietilen atau etilen.