RIAU24.COM - Ekonom senior dari PEPS (Political Economy and Policy Studies), Anthony Budiawan menyebut era Jokowi, ekonomi Indonesia ditentukan investor asing.

Alhasil, perekonomian Indonesia selama dipimpin Jokowi sangatlah lemah dikutip dari inilah.com, Sabtu 11 Mei 2024.

Hal tersebut menurutnya dibuktikan dari transaksi internasional, atau transaksi berjalan (current account) yang mengalami defisit kronis.

"Transaksi berjalan hanya membaik sementara ketika harga komoditas melonjak tinggi, seperti pada triwulan III 2021 hingga triwulan I-2023," ujarnya.

Setelah periode itu, kata Anthony, harga komoditas kembali normal.

Alhasil, transaksi berjalan Indonesia mencetak defisit sejak triwulan II-2023 hingga kini.

Transaksi berjalan merupakan transaksi antara penduduk Indonesia dengan penduduk dunia, tidak termasuk transaksi modal atau finansial (investasi).

Sedangkan neraca atau transaksi berjalan, terdiri dari tiga komponen, yaitu (neraca) perdagangan barang dan jasa, (neraca) pendapatan primer, dan (neraca) pendapatan sekunder.

Ketika transaksi berjalan mengalami defisit artinya dolar AS dari Indonesia mengalir ke luar.

Akibatnya, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan.

Defisit transaksi berjalan, berarti aliran dolar AS dari Indonesia ke luar negeri lebih kencang ketimbang sebaliknya.