Menu

Upaya Puan Satukan Partai dengan Rezim Prabowo

Azhar 24 May 2024, 17:09
Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Sumber: detik.com
Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Sumber: detik.com

RIAU24.COM - Pengamat politik Citra Institute Efriza menilai Ketua DPP PDIP Puan Maharani akan kesulitan menjadi penengah antara kader PDIP dengan koalisi Prabowo-Gibran.

Hal ini karena tingginya kekecewaan PDIP atas hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang diperkirakannya akan terus bergulir dikutip dari rmol.id, Jumat 24 Mei 2024.

Sementara itu tindak tanduk Ketua DPR Puan Maharani mengisyaratkan keinginan bertahan di koalisi pemerintah.

Terlihat ketika dirinya menyempatkan diri bertemu empat mata dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Puan memang memungkinkan yang memilih sebagai pendukung pemerintah," sebutnya.

Dia meyakini, apa yang dilakukan Puan itu karena mampu mempengaruhi internal partai.

Terutama untuk mempengaruhi sikap politik partai melalui aspirasi kader.

Sayangnya, mayoritas kader cenderung masuk sebagai kelompok yang kecewa dengan Jokowi hingga ke kubu Prabowo-Gibran.

"Puan, meski berusaha menginisiasikan menjadi penengah (antara PDIP dengan rezim), tetapi sulit menyatukan kubu yang berseberangan karena kubu ini lebih besar barisannya," ujarnya.