Kronologi Tewasnya Selebgram usai Jalani Sedot Lemak di Klinik Kecantikan
RIAU24.COM - Seorang selebgram asal Medan, Sumatera Utara, meninggal diduga setelah menjalani operasi sedot lemak di salah satu klinik di Depok, Jawa Barat. Korban sebelumnya sempat dilarikan ke rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal.
Ella Nanda menjalani sedot lemak di bagian lengan kanan dan kiri. Awalnya tindakan berjalan normal, tetapi Ella mendadak pingsan dan kejang-kejang.
"Pas pengambilan sedot lemak ini, tiba-tiba Ibu Ella pingsan terus kejang. Ada kejang. Habis itu dokternya langsung inisiasi untuk infus, pas mau diinfus itu dicari nadinya. Tiba-tiba pembuluh darahnya pecah, mau diinfus yang kedua tidak bisa juga," ujar kuasa hukum WSJ Clinic Depok Rikardo Siahaan kepada wartawan.
Setelah itu klinik merujuk korban ke rumah sakit di Margonda, Depok. Ketika sampai di rumah sakit, Ella sudah meninggal dunia.
Sementara itu pihak kepolisian dari Polres Metro Depok mengatakan akan mendalami adanya unsur kelalaian dokter dalam kejadian tersebut. Pihaknya akan memeriksa sertifikasi dokter serta perizinan klinik terkait.
"Ini masih didalami, kalau kelalaian kita masih dalami, kan prosedurnya ada. Jadi yang kita lakukan nanti adalah melakukan pengecekan, pertama perizinannya, kedua kapabilitas dokter nya bagaimana," tutur Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana.
Terkait operasi sedot lemak
Dikutip dari laman Medical News Today, sedot lemak adalah prosedur bedah yang melibatkan penggunaan teknik sedot lemak untuk menghilangkan lemak dan membentuk area tubuh tertentu seperti pinggul, perut, pinggang, paha, lengan, bokong, leher, pipi, dan lainnya.
Para ahli mencatat bahwa prosedur ini bukanlah pengobatan untuk obesitas dan tidak dapat dilakukan sebagai pengganti olahraga dan diet yang tepat.
Seperti halnya operasi lainnya, sedot lemak memiliki risiko. Risiko ini meliputi pendarahan dan reaksi terhadap anestesi.
Risiko lain yang khusus terjadi pada sedot lemak meliputi:
- Kontur kulit tidak rata: Kulit mungkin tampak bergelombang, bergelombang, atau layu karena pembuangan lemak yang tidak merata, elastisitas kulit yang buruk, dan jaringan parut. Perubahan ini mungkin bersifat permanen.
- Infeksi: Infeksi kulit jarang tetapi mungkin terjadi. Infeksi kulit yang parah dapat mengancam jiwa.
- Emboli lemak: Potongan lemak dapat pecah dan terperangkap dalam pembuluh darah. Potongan lemak tersebut kemudian dapat terkumpul di paru-paru atau mengalir ke otak. Emboli lemak merupakan keadaan darurat medis.
- Masalah ginjal dan jantung: Ketika sedot lemak dalam jumlah besar dilakukan, cairan akan berpindah ke organ lain. Hal ini dapat menyebabkan masalah ginjal, jantung, dan paru-paru yang dapat mengancam jiwa.
- Toksisitas lidokain: Lidokain adalah obat yang digunakan untuk membantu mengatasi rasa sakit. Obat ini sering diberikan bersama cairan yang disuntikkan selama sedot lemak. Meskipun lidokain biasanya aman, terkadang toksisitas lidokain dapat terjadi, yang menyebabkan masalah jantung dan sistem saraf pusat yang serius. ***