Pemimpin Hizbullah Tegas Bakal Serang Israel, Sebut: Kami Berkewajiban untuk Membalas
RIAU24.COM -Pemimpin kelompok Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, menegaskan kelompoknya dan Iran "berkewajiban untuk merespons" Israel terlepas "apa pun konsekuensinya".
Hal ini terjadi setelah pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr dan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (7/8/2024), dua pembunuhan itu telah meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah, saat kekhawatiran meninggi soal pecahnya konflik regional dan perang habis-habisan antara Israel dan Hizbullah.
Terlebih serangan lintas perbatasan antara Hizbullah dan militer Israel marak sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.
"(Iran) Mendapati dirinya berkewajiban untuk merespons, dan musuh menunggu dalam ketakutan yang besar," ucap Nasrallah dalam pidatonya yang disiarkan oleh televisi terkait Hizbullah.
"Kami juga berkewajiban untuk merespons," imbuhnya.
Dalam pidatonya, Nasrallah menegaskan bahwa Hizbullah akan membalas "secara mandiri atau dalam konteks respons terpadu dari seluruh poros" kelompok-kelompok yang didukung Iran di kawasan.
"Apa pun konsekuensinya," tegasnya.
Serangan udara Israel terhadap area pinggiran selatan Beirut, Lebanon, pada 30 Juli lalu menewaskan Shukr.
Sehari setelahnya, atau pada 31 Juli, Haniyeh tewas dalam serangan yang diduga didalangi Tel Aviv di Teheran, Iran.
Israel mengaku bertanggung jawab serangan yang menewaskan Shukr, namun tidak berkomentar apa pun soal kematian Haniyeh.
"Respons kami akan datang," tegas Nasrallah dalam pidatonya untuk memperingati seminggu kematian Shukr.
Dia menambahkan bahwa respons itu akan "kuat dan efektif".
"Penantian Israel selama seminggu adalah bagian dari hukuman, bagian dari respons, bagian dari pertempuran. Israel-lah yang memilih eskalasi... dan yang menyerang Iran," ucapnya.
(***)