Jerman Kembali Perlihatkan Muka Radikalisme, Pusat Studi Islam Ditutup Diduga Terafiliasi Hamas
RIAU24.COM - Jerman melarang operasional pusat studi Islam di Brandenburg usai diduga terafiliasi dengan kelompok milisi Hamas Palestina.
AFP melaporkan aparat kepolisian melarang Islamic Centre Fuerstenwalde al-Salam (IZF) karena diduga memiliki hubungan dengan Hamas dan Ikhwanul Muslimin.
"Islamic Centre Fuerstenwalde al-Salam (IZF) terafiliasi dengan kelompok Hamas dan Ikhwanul Muslim," kata Menteri Dalam Negeri Jerman Michael Stuebgen.
Seiring dengan kecurigaan itu, polisi pun menggeledah pusat studi serta sejumlah rumah di Brandenburg dan Berlin pada Kamis (12/9) pagi.
"Organisasi ini bertindak melawan tatanan demokrasi bebas, menyebarkan narasi anti-Semit, dan menyangkal hak Israel untuk berdiri sebagai negara. Kami tidak bisa menerima itu," kata Stuebgen.
IZF didirikan pada 2018 dan menawarkan berbagai kegiatan bagi umat Islam di daerah Fuerstenwalde serta menjalankan masjid al-Salam.
Kepala intelijen Brandenburg Joerg Mueller mengatakan ada bahaya bahwa Muslim dapat "secara langsung terpapar sikap ekstremis dan ideologi Islamis melalui afiliasi."
Jerman telah bersumpah akan menindak ekstremisme Islam setelah melihat peningkatan aksi-aksi semacam itu sejak agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina Oktober 2023 lalu.
Pada Juli, pihak berwenang Jerman menutup Pusat Islam Hamburg setelah mengecap pusat belajar itu sebagai "organisasi ekstremis Islamis" yang terafiliasi dengan Iran dan kelompok milisi Hizbullah Lebanon.
Mantan kepala pusat studi tersebut, Mohammad Hadi Mofatteh, meninggalkan Jerman pekan ini usai diperintahkan angkat kaki.
(***)