Dibuka usai 20 Tahun Ditutup, Walhi: Kita Semua Harus Menangis Ketika Ekspor Pasir Laut Dibuka Lagi
RIAU24.COM -Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nasional mengkritisi kebijakan keran ekspor pasir laut yang kembali dibuka Jokowi setelah 20 tahun ditutup.
Dalam sebuah utas di akun X, Walhi Nasional menilai keputusan rezim Jokowi membuka lagi ekspor pari laut itu justru membahayakan pulau-pulau kecil di Indonesia yang terancam tenggelam.
Walhi pun menjelaskan alasan 'Kenapa kita semua harus menangis ketika keran ekspor pasir laut dibuka?'.
"Pertama, saat ini banyak pulau-pulau kecil di Indonesia terancam tenggelam karena krisis iklim yang juga akan diperparah oleh tambang pasir laut. Beberapa pulau kecil bahkan sudah hilang," demikian unggahan di akun X @walhinasional, Senin (16/9). CNNIndonesia.com telah meminta izin untuk mengutip utas tersebut.
Pada awal utas itu, Walhi pun mengkutip tweet dari eks Menteri KKP Susi Pudjiastuti yang memberi ikon perempuan menangis atas pemberitaan dibukanya kembali ekspor pasir laut.
"Kedua, karena beban krisis iklim, banyak nelayan harus beralih profesi. Ekspor pasir laut tentu memperburuk situasi ini. Akan ada banyak nelayan dan perempuan di Pulau-pulau kecil di Indonesia akan menghadapi masalah sosial seperti yang dialami warga Pulau Kodingareng atau Rupat," demikian kelanjutan utas Walhi Nasional tersebut.