Cara PTPN Ubah Rugi Jadi Laba
Ghani menjabarkan, salah satu faktor penunjang keberhasilan tersebut adalah adanya peningkatan kinerja operasional kelapa sawit sebagai salah satu komoditas utama PTPN Group.
Pada 2019, produktivitas CPO PTPN sebesar 4,50 ton per hektare. Pada 2023, volume CPO naik menjadi 4,79 ton per hektare.
Dengan berbagai inisiatif strategi dan transformasi ini, Ghani optimis PTPN Group akan terus tumbuh berkelanjutan di masa mendatang. "Tentunya dukungan dan dorongan dari Kementerian BUMN serta stakeholders terkait akan semakin menguatkan peran PTPN Group sebagai perusahaan perkebunan terbesar di dunia," ungkap Ghani.
Holding BUMN Perkebunan menargetkan laba tahun ini mencapai Rp 3,1 triliun atau tumbuh nyaris tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. Abdul Ghani mengatakan pada tahun lalu laba PTPN sempat merosot. "Tahun 2023 yang lalu PTPN mengalami penurunan laba menjadi sebesar Rp 1,06 triliun yang disebabkan antara lain karena turunnya harga komoditas, namun pada tahun 2024 diproyeksikan laba perusahaan meningkat sebesar Rp 2,06 triliun menjadi Rp 3,1 triliun," jelasnya.
Ghani mengatakan bahwa tahun ini laba perusahaan belum mendekati capaian 2022. Pada periode tersebut perusahaan menutup tahun dengan laba Rp 6,02 triliun.
Selain itu, Ghani juga memaparkan bahwa pendapatan kotor atau gross profit PTPN III tahun 2024 ini ditargetkan mencapai Rp 17,6 triliun yang mana lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pendapatan kotor perusahaan tahun 2023 lalu yang mencapai Rp 12,8 triliun.