Insiden Kanker Melonjak di Usia Muda, Pakar Ungkap 7 Cara untuk Mencegahnya
RIAU24.COM - Kanker adalah salah satu penyakit yang paling banyak mengakibatkan kematian di dunia. Penyakit ini pun tak pandang bulu, bisa menyerang baik orang yang sudah lanjut usia maupun mereka yang masih muda. Terlebih, kasus kanker pada usia di bawah 50 tahun telah meningkat belakangan ini.
Berbagai jenis kanker pun kerap tidak menunjukkan gejala sebelum kondisinya memasuki fase yang lebih parah. Akibatnya, banyak kasus kanker yang terabaikan dan terlambat mendapat penanganan yang optimal.
Kabar baiknya, kanker dapat dicegah sejak dini. Profesor gastroenterologi dari University of Michigan sekaligus direktur Rogel Cancer Genetics Clinic, dr Elena Stoffel mengatakan ada sejumlah upaya yang bisa dilakukan sejak usia muda untuk mengurangi risiko kanker di kemudian hari. Apa saja?
1. Periksa Kesehatan Secara Rutin
Stoffel menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan secara rutin, terlebih jika memiliki riwayat kanker dalam keluarga.
"Jika Anda mengatakan 'Sebenarnya, ada beberapa orang di keluarga saya yang telah didiagnosis mengidap kanker kolorektal', itu seharusnya menjadi tanda-tanda bahaya dan peringatan," ujar Stoffel dikutip dari New York Post, Senin (11/11/2024).
Stoffel menambahkan mereka yang memiliki kecenderungan turun-temurun terhadap kanker usus besar mungkin perlu mulai menjalani kolonoskopi sejak usia 20-an. Sedangkan, orang dengan risiko rata-rata harus mulai melakukan skrining pada usia 45 tahun.
Selain menceritakan riwayat keluarga mereka, pasien juga harus berbicara dengan dokter mereka tentang gejala-gejala yang tidak biasa.
"Diskusi tersebut harus mengintegrasikan apa yang kami ketahui tentang Anda, riwayat keluarga Anda, kebiasaan dan perilaku kesehatan Anda, untuk mengembangkan rencana tentang bagaimana kami dapat merawat Anda dengan lebih baik, dengan melibatkan Anda dalam prosesnya," jelas Stoffel.
2. Stop Merokok
Salah satu hal yang dapat mengurangi risiko kanker secara signifikan adalah berhenti merokok. Data dari American Cancer Society menunjukkan 20 persen kasus kanker di Amerika Serikat disebabkan oleh kebiasaan merokok. Kasus dan kematian akibat kanker paru-paru juga diperkirakan akan terus meningkat selama 25 tahun ke depan.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di Lancet Public Health memperkirakan sekitar 1,2 juta kematian akibat kanker paru-paru di seluruh dunia dapat dicegah selama 70 tahun dengan melarang penjualan rokok dan produk tembakau lainnya.
3. Membatasi Konsumsi Alkohol
Berbagai penelitian telah menganalisa tentang minuman beralkohol dan dampaknya terhadap kesehatan.
Ketika masuk ke dalam tubuh, alkohol akan dimetabolisme oleh hati. Metabolisme alkohol ini akan menghasilkan racun yang diketahui dapat merusak DNA.
Seiring waktu, alkohol juga dapat mempersulit tubuh untuk menyerap nutrisi, memicu peradangan, dan merusak hati.
4. Mengonsumsi Makanan Sehat
Misalnya, terlalu sering mengonsumsi makanan yang tinggi lemak. Para peneliti telah memperingatkan pola makan Barat yang tinggi lemak dan rendah serat dapat menyebabkan perubahan dalam usus yang meningkatkan risiko kanker kolorektal dini.
Para pakar dari Michigan University menyarankan untuk memprioritaskan biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayur-sayuran, serta membatasi daging merah, daging olahan, dan gula.
5. Tidur yang Cukup
Para ahli secara umum menyarankan orang dewasa tidur selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam.
Kurang tidur mengganggu jam biologis tubuh selama 24 jam dan memengaruhi keseimbangan hormon. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko timbulnya kanker payudara, usus besar, ovarium, dan prostat.
6. Berolahraga Secara Teratur
Olahraga dapat mencegah obesitas, salah satu faktor risiko yang dapat memicu beberapa jenis kanker. Berolahraga secara teratur juga dapat menjaga hormon tetap terkendali, mencegah peradangan, melancarkan sistem pencernaan, dan menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat.
7. Menggunakan Tabir Surya Saat di Luar Ruangan
Paparan sinar UVB yang berlebihan dapat memicu terjadinya kanker kulit. Bagi mereka yang kerap beraktivitas di bawah terik matahari, penting untuk selalu menggunakan tabir surya untuk melindungi dari risiko kanker kulit dan masalah kesehatan lainnya.
American Academy of Dermatology menyarankan setidaknya penggunaan SPF 30 saat berada di luar ruangan, yang dapat menahan 97 persen dari sinar UVB dari matahari. ***