Menu

Hati-hati! Bocah 12 Tahun Jadi Buta Gegara Kebanyakan Makan Junk Food

Zuratul 15 Nov 2024, 10:38
Hati-hati! Bocah 12 Tahun Jadi Buta Gegara Kebanyakan Makan Junk Food
Hati-hati! Bocah 12 Tahun Jadi Buta Gegara Kebanyakan Makan Junk Food

RIAU24.COM - Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dari Massachusetts, Amerika Serikat, mengalami kehilangan penglihatan yang tragis akibat pola makannya. 

Ia dilaporkan sering mengonsumsi makanan cepat saji (junk food) yang tidak bergizi, yang menyebabkan saraf optiknya menyusut tanpa harapan untuk sembuh, seperti yang dikutip dari Oddity Central pada Rabu (13/11/2024).

Kasus seorang anak laki-laki berusia 12 tahun yang menderita autisme baru-baru ini dilaporkan dalam New England Journal of Medicine. 

Anak tersebut mengalami kebutaan akibat pola makan yang didominasi oleh junk food, termasuk burger, kentang goreng, saus ranch, donat, dan jus manis. 

Diketahui bahwa anak ini memiliki fobia yang ekstrem terhadap tekstur makanan tertentu, sehingga orang tuanya kesulitan untuk memberikan nutrisi yang diperlukan dalam dietnya.

Awal tahun ini, anak laki-laki yang namanya tidak diungkapkan itu mulai mengalami gangguan penglihatan, yang terasa lebih mencolok pada pagi dan sore hari, sedangkan siang harinya penglihatannya tampak normal. 

Namun, kondisi penglihatannya memburuk dengan cepat, dan dalam enam minggu, ia hanya bisa bergerak dengan bantuan orang tuanya untuk menghindari rintangan. 

Suatu malam, ia terbangun dengan teriakan bahwa ia tidak bisa melihat, yang membuat orang tuanya segera membawanya ke rumah sakit.

Setelah menjalani serangkaian tes, diketahui bahwa anak tersebut kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan saraf optiknya. 

Saraf optiknya telah menyusut selama beberapa waktu dan hilang sepenuhnya saat ia tiba di rumah sakit. 

Meskipun telah diberikan suplemen, dokter merasa khawatir karena kondisinya sudah terlalu parah, sehingga tidak ada yang dapat dilakukan untuk memulihkan penglihatannya. 

Peneliti menyatakan, "Sayangnya, lemahnya optik pasien parah sekali."

(***)