RIAU24.COM - Manajer Riset dan Program The Indonesian Institute (TII), Arfianto Purbolaksono menduga Bahlil Lahadalia sama sekali tak bisa memimpin partai Golkar.

Artinya, semangat yang digadang-gadangkan Bahlil Lahadalia dalam memimpin Golkar hanyalah sekedar gimik belaka dikutip dari inilah.com, Selasa 19 November 2024.

Salah satu buktinya ketika Bahlil yang kini bermasalah soal gelar doktoral di Universitas Indonesia (UI).

Tak sampai disitu, soal kepengurusan yang diisi sosok kontroversial seperti mantan terpidana korupsi Idrus Marham dan Yahya Zaini, yang sempat tersandung kasus video asusila menjadi salah satu penyebabnya.

Lalu, ketik Bahlil terlihat meyakini banyak pihak soal Presiden ke-7 Joko Widodo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi kader Golkar.

"Harapannya kepengurusan (Bahlil) itu diikuti oleh perubahan besar, semangatnya adalah semangat baru. Tapi ternyata malah orang-orang yang pernah terjerat kasus maupun sosok kontroversial masih ada di kepengurusan pak Bahlil," ujarnya.

"Seharusnya beliau bisa membawa perubahan yang cukup berani, tapi ternyata hingga saat ini tidak banyak beranjak dari hal-hal yang sifatnya hanya sekedar gimmick belaka," ujarnya.

Dia pun berharap Golkar sebagai partai besar mampu beradaptasi dan memunculkan sosok politisi baru selain Bahlil.